Ancaman Aksi Panjang: Ribuan Warga Pelalawan Tolak Relokasi dari TNTN, Datangi Kantor Gubernur Riau

PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id - Pada Senin (21/7/2025) pagi, Jalan Cut Nyak Dien di Pekanbaru dibanjiri lautan manusia. Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan (AMMP) bergerak dari Perpustakaan Wilayah Soeman HS menuju Kantor Gubernur Riau.
Dengan spanduk dan poster di tangan, mereka menyuarakan penolakan keras terhadap rencana relokasi dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Koordinator aksi, Wandri Saputra Simbolon dalam orasi yang disampaikan di tengah kerumunan, massa menuntut janji Gubernur Riau Abdul Wahid yang sebelumnya menyatakan siap memfasilitasi penyelesaian konflik TNTN. "Kami datang sebagai warga negara yang baik, menuntut perlindungan atas hak hidup kami," seru Wandri.
Dalam aksi kali ini, warga menyampaikan lima tuntutan utama yang menjadi poin krusial bagi masa depan mereka:
1. Menolak Relokasi
Warga menegaskan akan tetap tinggal di lahan yang telah mereka huni selama bertahun-tahun.
2. Audiensi Tingkat Pusat
Meminta difasilitasi untuk bertemu langsung dengan Presiden RI atau Komisi DPR RI terkait persoalan ini.
3. Menuntut Kepala Daerah
Menuntut kepala daerah dan aparat penegak hukum berdiri di pihak rakyat dalam memperjuangkan nasib mereka.
4. Tarik Diri Satgas PKH
Mendesak Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) segera menarik diri dari wilayah permukiman warga.
5. Jaminan Hidup
Menuntut jaminan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten terkait hak hidup, akses pendidikan, ekonomi, dan masa depan anak-anak mereka.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari protes sebelumnya yang muncul setelah operasi penertiban besar-besaran yang dilakukan Satgas PKH sejak Juni 2025. Satgas mengklaim telah menguasai kembali 83 ribu hektare lahan TNTN, termasuk lebih dari 60 ribu hektare kebun sawit dan fasilitas umum yang sudah berdiri di atasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta