INHU iNews.id - Seorang warga Desa Kuala Lala Kecamatan Sungai Lala Kabupaten Inhu, Riau bernama Jais, (52) tewas. Korban mengalami luka bacok di sekujur tubuh.
Korban yang berprofesi sebagai penjaga alat berat tewas setelah terlibat perkelahian dengan AS warga asal Kota Binjai, Sumatera Utara. Setelah sempat buron, AS akhirnya berhasil ditangkap.
"Kita sudah berhasil menangkap tersangka di daerah Binjai," kata Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso Selasa (27/7/2022).
Dari keterangan saksi dan juga tersangka bahwa kejadian pembunuhan itu terjadi pada 18 Juli 2022. Saat itu korban berangkat dari rumahnya mau bekerja. Ternyata dia tidak langsung bekerja, tetapi menemui tersangka di Desa Morong Dusun IV RT 007 Kecamatan Sungai Lala. Saat itu tersangka sedang berada di rumah.
Disitulah awal mula keributan. Korban menghardik AS jangan sok jagoan, dengan suara lantang. Dia menegaskan bahwa AS hanya perantau di wilayahnya.
Kemudian AS menampik apa yang disebut korban bahwa dirinya adalah bang jago. Pemuda berusia 31 tahun ini mengatakan bahwa dia menangkap seorang maling karena memang tugas dia. Maling yang ditangkapnya pun diserahkan ke bosnya.
Adu mulut pun terjadi terjadi. Tak lama, korban mengeluarkan parang yang dibawanya dan menyerang korban. Pelaku pun menghindar dari bacokan itu .
"Korban langsung menusuk parang tersebut ke arah perut pelaku. AS langsung menangkap tangan korban yang memegang parang dan pelaku langsung mengarahkan parang tersebut ke arah pinggang sebelah kiri korban hingga parang tersebut menusuk pinggang korban. Kemudian pelaku menarik parang yang tertancap di pinggang korban tersebut dan kembali ingin menusuk korban namun korban melakukan perlawanan," ucap Kapolres.
Kemudian terjadi kembali duel di lantai pondok tersebut. Terakhir perkelahian korban berada di posisi bawah.
"Pelaku berada di posisi atas kemudian menusuk-nusuk tubuh korban dengan menggunakan parang berkali-kali. Kemudian, pelaku menusukan parang ke arah pelipis sebelah kiri korban.dan korban masih melakukan perlawanan. Karena korban masih melakukan perlawanan, pelaku kembali menusukan parang ke arah kening bagian tengah korban dan pada saat itu korban tewas.
Setelah tewas, AS membawa jenazah korban dan membuangnya di kolam yang tidak jauh dari pondok tersebut. Setelah itu AS membersihkan darah yang berceceran di lantai. Sementara sepeda motor korban disembunyikan untuk menghilangkan jejak.
Kasus ini mulai terkuak setelah pada 20 Juli warga menemukan mayat korban di kolam.
Motif pembunuhan, pelaku sakit hati karena korban datang kerumahnya sambil mengatakan kau jangan sok hebat di kampung orang. Kata-kata itu membuat pelaku tersinggung dan sakit hati kepada korban," tandasnya.
Editor : Banda Haruddin Tanjung