Jenderal Densus 88 Ini Minta Polres Inhu Petakan Kerawanan
INHU,iNewsPekanbaru.id – Polres Indragiri Hulu (Inhu)melaksanakan kegiatan Tactical Wall Game (TWG) dan Simulasi Sistem Pengamanan Markas (Sispam Mako) serta Sispam Unjuk Rasa (Unras) pada Selasa, 4/11/2025, di halaman Mapolres Inhu, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Rengat. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, S.H., M.Han serta sejumlah pejabat utama Polda Riau.
Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregarmenjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan Polres Inhu dalam menghadapi potensi gangguan keamanan dan ketertiban, terutama dalam situasi yang melibatkan unjuk rasa maupun ancaman terhadap keamanan markas komando.
“Simulasi ini menjadi wadah bagi seluruh personel untuk memahami langkah-langkah strategis dan taktis dalam menangani situasi darurat, agar setiap anggota mampu bertindak cepat, tepat, dan profesional di lapangan,” ujar Kapolres.
Rangkaian kegiatan dimulai pada pukul 09.23 WIB di aula lantai II Polres Inhu, dengan pelaksanaan TWG (Tactical Wall Game). Dalam kesempatan tersebut, Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo memberikan arahan agar Polres Inhu selalu melakukan pemetaan potensi kerawanan, menyiapkan strategi dengan matang, memastikan kesiapan sarana prasarana, serta menghindari segala bentuk konflik yang bernuansa SARA.
“Kesiapan personel adalah kunci utama dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah. Lakukan setiap langkah dengan perhitungan yang matang dan tetap humanis,” tegas Jenderal Densus 88 ini.
Usai TWG, kegiatan dilanjutkan dengan Simulasi Sispam Mako dan Unras di depan Mapolres Inhu pukul Jl Ahmad Yani. Dalam skenario yang dimainkan, digambarkan adanya aksi massa akibat dugaan penganiayaan oleh oknum aparat terhadap warga Rengat yang menyebabkan luka berat. Massa yang berjumlah sekitar seribu orang bergerak menuju Mapolres Inhu untuk melakukan unjuk rasa.
Simulasi diawali dengan situasi hijau, di mana personel Polres Inhu melakukan deteksi dini dan pengumpulan data intelijen. Selanjutnya dilakukan Alarm of Stelling dan pengumpulan personel gabungan dari Polres Inhu, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, serta Damkar. Tim negosiator yang dipimpin Kanit Binmas berupaya melakukan dialog dan imbauan damai kepada massa, namun upaya tersebut tidak dihiraukan hingga situasi meningkat menjadi situasi merah.
Dalam situasi kritis, Kapolres Inhu berkoordinasi dengan Polda Riau untuk meminta bantuan Kompi PHH Brimob. Pasukan Brimob kemudian melaksanakan lintas ganti dan mengambil langkah pengendalian massa dengan formasi tameng sekat. Setelah upaya persuasif tidak berhasil, dilakukan penyemprotan menggunakan water cannon untuk membubarkan massa. Akhirnya, situasi berhasil dikendalikan, provokator diamankan oleh Tim Tindak Polres Inhu, dan keadaan kembali kondusif.
Editor : Banda Haruddin Tanjung