Sambil melakukan pemantauan, BBKSDA Riau juga memberikan edukasi dan imbauan mitigasi konflik satwa liar kepada pihak perusahaan. Pekerja diminta untuk menghindari aktivitas sendirian, terutama pada malam hari, dan segera melaporkan setiap tanda-tanda keberadaan harimau.
Supartono menegaskan bahwa keselamatan manusia menjadi prioritas utama, namun upaya perlindungan Harimau Sumatra sebagai satwa dilindungi dan simbol keseimbangan ekosistem juga harus dijamin. Pihaknya terus berkoordinasi dengan PHR dan pemangku kepentingan terkait agar aktivitas industri tetap berjalan tanpa mengganggu habitat satwa.
"Harimau Sumatera adalah simbol keseimbangan ekosistem. Jika jejaknya masih ditemukan, ini menandakan ekosistem di wilayah itu masih hidup dan wajib kita jaga," tutup Supartono. Hasil identifikasi akhir dari kamera trap akan diumumkan setelah proses verifikasi selesai.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait