Bocah SD Korban Amuk Gajah Liar di Rumbai Pekanbaru Akhirnya Meninggal

Rahmad Riski
Rumah Korban yang diserang kawanan Gajah di Pekanbaru (Foto ist)

PEKANBARU,iNewsPekanbaru.id – Kabar duka menyelimuti Pekanbaru. Citra (8), bocah sekolah dasar yang menjadi korban penyerangan gajah liar di Kecamatan Rumbai,  Pekanbaru dinyatakan meninggal dunia setelah berjuang melawan kritis di rumah sakit. Tragedi ini menjadi simbol pilu dari konflik yang terus berulang antara manusia dan satwa dilindungi di Riau.

Citra diserang seekor gajah pada Kamis dini hari (30/10/2025), sekitar pukul 05.00 WIB, di sekitar rumahnya di Kelurahan Rantau Panjang. Ia ditendang oleh satwa berbelalai itu hingga mengalami pendarahan hebat di kepala. Citra merupakan putri dari Sardo Purba dan Felmim

Setelah kejadian nahas tersebut, korban langsung dilarikan dalam kondisi kritis ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru. Namun, setelah beberapa hari dirawat intensif, tim dokter akhirnya menyatakan Citra berpulang

Menanggapi musibah tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyampaikan rasa duka cita yang mendalam.

"Kami sangat berduka dengan meninggalnya ananda Citra. Kami dari BBKSDA mengucapkan belasungkawa yang mendalam," ujar Kepala BBKSDA Riau, Supartono, pada Sabtu (1/11/2025) kepada iNewsPekanbaru.

Supartono menjelaskan, salah satu pemicu kedatangan kawanan gajah ke pemukiman adalah karena keluarga korban menanam jagung, yang merupakan salah satu pakan kesukaan gajah. Ia juga menegaskan bahwa lokasi tersebut merupakan wilayah perlintasan alami gajah dan dikelilingi kebun sawit.

"Selain itu, kami menduga di sekitar rumah korban banyak ditemukan tanaman yang justru tidak disukai gajah, sehingga memicu amarah satwa itu," tambahnya.

BBKSDA lantas mengimbau masyarakat di jalur perlintasan gajah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah pencegahan.

"Kepada masyarakat yang berada di jalur lintasan gajah, selalu waspada dan hati-hati. Kami sarankan agar menanam-tanaman yang tidak disukai gajah, seperti jeruk, serai wangi, jahe, cabai, dan lainnya. Jika ada kelompok gajah yang mendekat, segera melapor ke kami atau aparat terkait," tegasnya.

Kisah pilu penyerangan bermula saat sekelompok gajah mendatangi rumah duka yang terbuat dari bahan tidak permanen. Di dalam rumah, enam anggota keluarga—terdiri dari ayah, ibu, dan empat anak termasuk Citra—ketakutan setelah melihat tiga ekor gajah berdiri di depan pintu.

Mereka pun segera mengunci pintu depan. Ayah korban sigap meminta keluarganya menyelamatkan diri dengan keluar melalui pintu belakang, lalu lari sekencang-kencangnya menuju sungai kecil.

Nahas, saat mereka melarikan diri, ternyata di pintu belakang sudah menanti kawanan gajah lain yang langsung menyerang. Dalam kepanikan tersebut, Citra terkena serangan fatal dari gajah.

 

Editor : Banda Haruddin Tanjung

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network