Aktor Chicco Desak Polda Riau Tuntaskan Kasus Kematian Gajah Taman Nasional

Nanda
Aktor Chico Datangi Polda Riau Desak Usut Kematian Gajah TNTN (Foto Ist)

PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id - Aktor Chicco Jerikho mengunjungi Polda Riau dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang pasti mengenai penyebab kematian gajah sumatera bernama Rahman.

Chicco menunjukkan perhatian khusus terhadap kasus kematian Gajah Rahman ini, bahkan sebelumnya ia telah menginap di Tesso Nilo, habitat alami gajah tersebut, sebelum menuju ke Polda Riau pada Senin (25/3).

Gajah Rahman sebelumnya ditemukan mati dengan hilangnya gading di sisi kiri di wilayah konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pada Rabu (10/1) sebelumnya. Kematian satwa dilindungi ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, termasuk Chicco, seorang aktor yang telah meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2014.

Chicco menyatakan bahwa kunjungannya bertujuan untuk meminta agar penyelidikan terhadap kematian Gajah Rahman bisa diselesaikan dengan baik. Bahkan, ia membawa petisi yang didukung oleh lebih dari 10 ribu masyarakat untuk mendukung Polda Riau dalam menuntaskan kasus tersebut.

"Kami ingin beraudiensi, ingin mengetahui perkembangan kasusnya seperti apa. Tadi kami sudah bertemu dengan Kasubdit IV (Kompol Nasrudin), mereka sedang melakukan penyidikan investigasi. Semakin lama, semakin terlihat perkembangan penyelidikan ini," ujar Chicco kepada sejumlah wartawan di Mapolda Riau.

Selain itu, Chicco mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya Polda Riau agar kasus ini bisa diselesaikan dengan baik. Ia tidak ingin kejadian serupa terjadi pada satwa dilindungi lainnya di Indonesia, terutama di wilayah konservasi gajah.

"Gajah Rahman mati di tempat yang seharusnya aman baginya, yaitu di wilayah konservasi. Kami berharap hal ini tidak terjadi pada gajah-gajah lainnya. Kasus kematian gajah semakin meningkat, dan kami ingin mencegahnya," jelasnya.

Sementara itu, Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus, Kompol Nasruddin, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa 12 saksi, baik eksternal maupun internal dari Balai Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo yang berada di bawah naungan Kementerian LHK. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dokter hewan yang menangani kasus kematian gajah Rahman.

"Informasi yang kami dapatkan, satu bulan sebelum kematian Gajah Rahman, terjadi perambahan hutan yang mengakibatkan gangguan pada habitat gajah. Gajah Rahman mungkin terlibat dalam membersihkan lahan yang sengaja dirusak oleh perambah hutan, sehingga ini menjadi salah satu kemungkinan penyebab kematian," ungkap Nasruddin.

Polisi juga menggunakan teknologi siber dalam penyelidikan kasus ini dan meminta dukungan masyarakat untuk menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Gajah Rahman.

 

 

 

 

Editor : Banda Haruddin Tanjung

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network