Desakan Status Tanggap Darurat dan Penambahan Bantuan
Menyikapi situasi ini, Suharyanto mendesak Pemerintah Provinsi Riau untuk segera menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan. Tujuannya agar pemerintah pusat bisa lebih leluasa memberikan bantuan kepada daerah.
Di sisi lain, Pemerintah Pusat yang dikoordinatori BNPB, telah melakukan berbagai upaya percepatan pengendalian karhutla. "Heli patroli dan waterbombing kita tambahkan, hari Rabu akan kita masukan. Mudah-mudahan dengan ini bisa membantu, jika operasi modifikasi cuacanya tidak menemukan awan untuk dijadikan hujan,” tambah Suharyanto.
BNPB juga melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah masuk tahap ketiga. Sebelumnya, OMC tahap 1 dilakukan pada 1-7 Mei 2025 dan tahap 2 pada 7-12 Mei 2025. Tahap ketiga dimulai hari ini dan akan berlangsung selama lima hari ke depan.
"Mulai tadi pagi OMC dilakukan, kami cek sudah turun hujan walaupun belum merata seluruh Provinsi Riau. Akibat OMC tahap 3 tadi Subuh, di wilayah Indragiri Hilir, Kuala Kampar, Siak, Batang Cenaku dan Bangkinang, masih kecil-kecil curah hujannya karena tergantung dengan pertumbuhan dengan awan hujan,” papar Suharyanto.
Upaya penegakan hukum dan penanganan darurat terus digencarkan untuk mengatasi karhutla di Riau.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait