JAKARTA iNews.id – Pemerintah akan menghapus sebanyak 40 gerbang tol. Dengan demikian pengguna jalan tol tidak perlu berhenti saat membayar karena menggunakan sistem sensorik.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan bahwa sistem transaksi yang ada saat ini masih menyisakan masalah yang berkaitan dengan efisiensi waktu. Pasalnya dengan sistem saat ini banyak menimbulkan kemacetan yang terjadi. Pemberlakuan ini akan dimulai tahun depan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk mencari solusi dengan meniadakan gerbang tol dan digantikan dengan transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi lame Free Flow (MLFF) berbasis sensorik.
"Presiden sudah memberikan arahan bahwa tidak akan ada gerbang-gerbang tol,semua itu akan digantikan dengan aplikasi sensorik dan ini sudah dari tahun 2016. Tahun ini dan tahun depan akan menjadi penting bagi kami untuk bisa mewujudkan apa yang dipesankan oleh bapak Presiden," katanya dalam Forum diskusi dengan Pimpinan Redaksi di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Adapun sejak 2021, pemerintah telah melakukan lelang pengadaan Badan Usaha Pelaksanaan (BUP) yang akan menggarap sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau MLFF. Di mana PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) menjadi pemenang lelang yang kemudian dilakukan perjanjian kerja sama pada 15 Maret 2021.
Danang menjelaskan bahwa dalam perjanjian tersebut disepakati ada 40 ruas yang akan menggunakan sistem MLFF. Di mana pengguna yang melintas tidak perlu melakukan tap kartu.
"Pada saat kita lelang itu adalah 40 ruas yang diperjanjikan. Desember 2023 itu 40 ruas sudah diberlakukan di seluruh Indonesia," katanya.
"Nanti untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup mengunduh aplikasi Cantas dan melakukan registrasi, serta memastikan saldo tersedia. Karena akan ada Gantry yang akan mengawasi kendaraan di beberapa titik di ruas tol agar tidak ada pelanggaran," tambahnya.
Sistem MLFF mengandalkan teknologi satelit Global Navigation Satellite System (GNSS) dimana pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol akan dideteksi melalui teknologi satelit tersebut.
Nantinya untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup menekan tombol start pada aplikasi Cantas sebelum masuk memasuki jalan tol. GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di central system. Saat perjalanan berakhir dan kendaraan keluar tol, maka proses map matching berakhir. Secara otomatis, aplikasi akan mengkalkulasi tarif dan kemudian saldo akan terpotong secara otomatis.
Sementara itu, Project Manager PT. Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emil Iskandar menjelaskan penerapan sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap.
Rencananya Januari 2023 akan dilakukan uji coba terbatas hingga April 2023 di jalan tol Bali Mandara. Kemudian pada April diharapkan masyarakat sudah bisa registrasi di aplikasi Cantas.
Selanjutnya, Juni 2023 akan dilakukan uji coba transmisi MLFF di Bali, namun gerbang untuk transaksi nontunai konvensional tetap ada. Hingga pada Desember 2023 terdapat 40 ruas tol yang menerapkan sistem MLFF tersebut.
Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di https://economy.okezone.com/read/2022/12/07/320/2722654/jokowi-bakal-hapus-40-gerbang-tol-masuk-langsung-sat-set-tanpa-tempel-kartu?page=1
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait