Update Bencana Sumatera: 316 Orang Tewas, 289 Hilang
Hingga saat ini, salah satu tantangan terbesar adalah kondisi infrastruktur yang rusak parah, menyebabkan sejumlah daerah terisolasi dari bantuan. Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa tim gabungan TNI/Polri sedang berupaya keras membuka akses jalan.
"Tim gabungan ini sedang berusaha membuka (jalan). Menurut penjelasan kemarin sore dari Dandim, kemungkinan butuh waktu 3-4 hari lagi baru bisa tembus," ungkap Suharyanto, menggarisbawahi upaya keras yang diperlukan untuk menjangkau lokasi-lokasi terpencil.
Suharyanto juga meminta percepatan penanganan pemulihan infrastruktur dasar, terutama listrik dan air bersih, yang sangat dibutuhkan masyarakat di lokasi bencana.
"Listrik, air ini juga relatif sudah pulih tapi masih banyak yang padam. Kami tahu dari PLN sudah menyebar personelnya, mohon ini lebih cepat lagi khususnya di daerah-daerah yang terisolir karena itu juga sangat dibutuhkan masyarakat," pintanya.
Menanggapi meluasnya dampak bencana, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan perintah tegas untuk mengerahkan seluruh kekuatan nasional dalam penanganan musibah ini.
Hal tersebut disampaikan Menko PMK Pratikno saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Rakor tersebut dihadiri oleh Kepala BNPB, jajaran TNI-Polri, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Melakukan evakuasi, mengerahkan logistik, kemudian mengerahkan tenaga kesehatan, memulihkan infrastruktur, infrastruktur komunikasi, infrastruktur transportasi," ujar Pratikno, menjabarkan fokus utama operasi yang diperintahkan Presiden.
Instruksi ini menjadi penekanan agar penanganan darurat dapat berjalan cepat, terkoordinasi, dan mampu menjangkau setiap korban yang membutuhkan di tiga provinsi terdampak.
UPDATE: Operasi SAR dan pemulihan infrastruktur akan menjadi fokus utama tim gabungan selama pekan ini untuk mengurangi jumlah korban hilang dan membuka akses bantuan.
Editor : Banda Haruddin Tanjung