Warga Gelar Ritual Ratip Togak, Minta Turun Hujan Padamkan Karhutla di Rohil

ROHIL iNewsPekanbaru.id- Warga Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, menggelar ritual adat Ratip Togak untuk memohon turunnya hujan dan memadamkan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) yang melanda wilayah Kecamatan Kubu dan Kubu Babussalam.
Ritual adat ini akan dilakukan di beberapa lokasi, termasuk makam Wali Allah dan tokoh pendiri kecamatan, seperti Makam Datuk Kancil, Makam Datuk Raja Hitam, dan Makam Datuk Rambai, serta di Masjid. Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuka agama, dan warga setempat.
Dalam ritual tersebut, warga melakukan doa dan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar bala dan mara petaka dijauhkan dari warga, serta memohon hujan turun dan memadamkan api yang telah membakar hutan dan lahan di Rohil.
Selain itu, warga juga melakukan Zikir dan Zikir Berdiri (Ratip Togak) bersama, serta pembacaan doa untuk memohon keselamatan dan perlindungan bagi warga dan lingkungan sekitar.
Menurut Camat Kubu, Dr. Syafrizal SAg, MIS, ritual adat ini merupakan tradisi turun-temurun masyarakat yang dilakukan untuk memohon keselamatan dan perlindungan bagi warga dan lingkungan sekitar.
"Kami mengadakan acara adat yang sudah turun menurun dari nenek moyang, minta hilangkan bala dan minta turunkan hujan segera kepada Allah dengan bertawassul kepada Wali-Wali Allah yang pernah menapak di Kubu dan Kubu Babussalam, acara ini untuk hari ini pertama di laksanakan di makan Datuk kancil setalah lanjut di Makan Datuk Raja, hitam, Datuk Rambai dan juga di Masjid nantinya," kata Dr. Syafrizal kepada Inews Pekanbaru.id 22/07/2025 sekira pukul 20:21 Wib.
Dengan dilaksanakannya ritual adat ini, diharapkan warga dapat lebih percaya diri dan memiliki harapan yang lebih baik untuk masa depan, serta dapat memulihkan lingkungan yang telah terkena dampak Karhutla.
"Semoga doa dan hajat kami ini dikabul oleh Allah, dan diturunkan hujan secepatnya, agar karhutla padam seluruhnya di Rohil," pungkas Dr. Syafrizal.
Ritual adat ini merupakan contoh nyata dari kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan keselamatan warga.
Dengan demikian, diharapkan ritual adat ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk melakukan hal yang sama dan memperkuat kepedulian terhadap lingkungan.
"Ritual adat ini juga menunjukkan bahwa kami masyarakat masih memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap tradisi dan budaya lokal,"ujarnya
Dengan ini masih terlihat masyarakat mempertahankan tradisi dan budaya lokal, dan juga dapat memperkuat identitas dan kebanggaan terhadap daerah.
"Semoga ritual adat ini dapat menjadi awal dari perubahan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan di Rohil"tutup Syafrizal.
Editor : Banda Haruddin Tanjung