PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id - Pemerintah Kota (Pemkot)Pekanbaru, Riau, mengambil langkah strategis baru untuk memperkuat penanggulangan HIV/AIDS di tengah tren peningkatan kasus yang mengkhawatirkan. Kebijakan ini diharapkan menjadi dorongan baru dalam melawan stigma dan memutus rantai penyebaran HIV di tengah masyarakat.
“Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, saya yakin kita bisa melangkah lebih jauh dalam melindungi warga dari ancaman HIV/AIDS,” ujar Agung pada Rabu (29/10/2025) kepada wartawan.
Ia menegaskan bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS melampaui sekadar angka statistik kesehatan. Ini adalah isu kemanusiaan, tentang hak setiap individu, keluarga, dan teman untuk hidup sehat tanpa diskriminasi. Menurutnya, edukasi, deteksi dini, dan dukungan sosial adalah kunci utama untuk memutus mata rantai penularan.
Data menunjukkan lonjakan kasus yang signifikan di Pekanbaru. Pada tahun 2023, tercatat 408 kasus HIV, yang kemudian meningkat menjadi 474 kasus pada tahun 2024. Sementara itu, kasus AIDS juga naik dari 165 menjadi 174.
“Ini bukan sekadar statistik, tapi cerminan bahwa masih banyak masyarakat kita yang belum paham bagaimana melindungi diri,” jelas Agung.
Ia menyoroti perlunya pendekatan yang lebih menyentuh dan membumi, terutama bagi kelompok berisiko dan remaja yang rentan akibat kurangnya informasi. Agung menekankan bahwa penanggulangan penyebaran HIV tidak dapat dilawan hanya dengan aturan, tetapi harus diimbangi dengan empati dan keterbukaan untuk berbicara tentang seksualitas, kesehatan, dan keselamatan diri.
Melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru, pemerintah berkomitmen memperluas jangkauan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat. Upaya ini diwujudkan melalui kampanye informasi, dialog komunitas, hingga kegiatan langsung yang menjangkau populasi kunci seperti pengguna narkoba, narapidana, dan kelompok rentan lainnya.
“Kami ingin KPA hadir bukan sekadar sebagai lembaga, tapi sebagai garda terdepan yang mendengarkan, mendampingi, dan memberi harapan. Karena HIV bukan akhir dari segalanya; dengan dukungan dan pengetahuan yang tepat, mereka tetap bisa hidup sehat dan produktif,” pungkasnya.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait
