Pasukan Elite Berpindah Markas: Kopassus Berpangkalan di Dumai
Tak hanya komando, pasukan elite TNI AD juga akan ditempatkan di Riau. Selama ini, unit elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) selalu berpusat di Pulau Jawa. Namun, dalam kebijakan baru ini, markas pasukan baret merah tersebut akan didirikan di Kota Dumai.
Pemilihan Dumai bukanlah tanpa alasan. Kota ini merupakan pusat industri vital di Riau, menjadikannya lokasi yang strategis untuk pangkalan militer. Kehadiran Kopassus akan memberikan efek gentar yang kuat dan memastikan respons cepat terhadap ancaman keamanan, baik dari dalam maupun luar negeri. Penempatan pasukan elite ini menandai era baru dalam distribusi kekuatan militer Indonesia, tidak lagi terpusat di satu pulau saja.
Langit Riau Dijaga Jet Tempur Generasi Terbaru: Kedatangan Rafale
Kekuatan udara TNI juga tidak ketinggalan. Skuadron jet tempur canggih akan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI M. Tonny Harjono, pada kunjungannya Senin (22/9/2025) lalu, meninjau langsung progres pembangunan infrastruktur untuk menyambut kedatangan pesawat tempur ini.
Pesawat yang dimaksud adalah Rafale, jet tempur multiperan generasi 4.5 buatan Dassault Aviation, Prancis. Pesawat ini terkenal dengan kemampuan superioritas udaranya, serta mampu menjalankan misi serangan darat dan laut, pengintaian, hingga pencegahan nuklir. Kehadiran Rafale akan menjadikan Lanud Roesmin Nurjadin sebagai salah satu pangkalan udara paling canggih di Asia Tenggara, memperkuat kemampuan pertahanan udara Indonesia di koridor Selat Malaka yang sangat strategis.
Lanud Roesmin Nurjadin sendiri selama ini memiliki dua Skadron yakni Skadron 12 dan Skadron. Skadron 12 mengoperasikan pesawat tempur Hawk 100/200 dengan julukan Panther Hitam. Sementara Skadron 16 menggunakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon. Keduanya berperan penting dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia.
Dengan kombinasi Kodam, Kopassus, dan jet tempur Rafale,Hawk dan F 16 Riau kini bukan lagi sekadar gerbang perbatasan, melainkan benteng pertahanan utama yang siap menghadapi berbagai tantangan regional di masa depan.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait
