TNI AL Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran dari Dumai ke Malaysia

Rahmad Riski
TNI Dumai

DUMAI, iNewsPekanbaru.id - Aksi penyelundupan 19 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia digagalkan oleh TNI Angkatan Laut (TNI AL) dari  Dumai, dalam sebuah operasi yang berlangsung menegangkan di perairan Selat Malaka, Rabu malam (7/5/2025).

Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P) Abdul Haris, menjelaskan bahwa sebagian besar korban mengaku direkrut lewat media sosial, terutama TikTok. Mereka dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar di Malaysia.

“Para korban ini diminta bayar antara Rp4,5 juta sampai Rp11 juta ke agen atau tekong. Ini jelas-jelas modus perdagangan orang,” kata Kolonel Haris dalam konferensi pers, Jumat (9/5).

Berawal dari laporan intelijen soal aktivitas mencurigakan di pesisir Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Bengkalis, tim patroli Lanal Dumai langsung bergerak cepat. Sekitar pukul 23.20 WIB, radar mendeteksi pergerakan satu speedboat yang mencoba menghindari petugas.

Tak tinggal diam, petugas mengejar. Karena kapal terus kabur, tembakan peringatan diarahkan ke mesin kapal. Akhirnya, speedboat berhasil dihentikan secara paksa.

Saat diperiksa, isi kapal bikin petugas geleng kepala: 19 calon PMI tanpa dokumen—17 laki-laki dan 2 perempuan—dalam kondisi memprihatinkan. Mereka berasal dari berbagai daerah, mulai dari Riau, Aceh, Lampung, Jawa Timur, hingga NTB.

Dua orang yang diduga sebagai tekong dan ABK, yakni Kamsadli (29) dan Junaidi (46), ikut diamankan. Keduanya merupakan warga Kecamatan Rupat, Bengkalis.

Selain itu, barang bukti yang berhasil diamankan antara lain: 1 unit speedboad, 15 KTP, 6 paspor, 19 handphone milik korban

"Para korban kini sudah diserahkan ke BP3MI Riau untuk proses perlindungan dan pemulangan ke kampung halaman," tukasnya.

TNI AL Ingatkan Warga: Jangan Mudah Tergiur!

Kolonel Haris mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur tawaran kerja ke luar negeri yang tidak jelas asal-usulnya.

“Kejahatan ini tidak hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan nyawa. Kami akan terus perketat pengawasan di laut agar tak ada lagi warga kita jadi korban,” tegasnya.

Saat ini, kedua pelaku telah diserahkan ke Ditreskrimum Polda Riau dan kasusnya dalam proses hukum lebih lanjut.

Editor : Banda Haruddin Tanjung

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network