KAMPAR, iNewsPekanbaru.id- Warga Bangkiang, Kabupaten Kampar, Riau memiliki tradisi dalam perayaan Idul Fitri. Salah satunya adalah tradisi Aghi Ghayo Onam atau hari Raya Enam.
Tradisi ini dilakukan warga dengan melakukan kumpul bersama. Untuk merayakan warga disunatkan melakukan puasa di hari kedua sampai hari raya ketujuh.
Dalam kegiatannya, bahwa Aghi Ghayo Onam salah satunya adalah dengan melakukan ziarah kubur ke makam-makam. Kegiatan ziarah ini dimaksudkan agar manusia yang masih hidup selalu mengingat kematian.
Kegiatan ini juga sebagai ajang silahturahmi antar masyarakat, tooh masyarakat dan tokoh agama dan juga pemerintah daerah. Momen suasana lebaran juga menjadi ajang antar umat untuk saling bermaaf-maafan.
Tradisi Aghi Ghayo Onam juga menjadi 'magnet' bagi warga Bangkinang yang sedang merantau untuk datang agar secara bersama sama melakukan kegiatan tahunan ini. Kebanyakan mereka yang sedang berada di luar Bangkinang akan pulang kampung di lebaran kedelapan ini.
Setelah melakukan ziarah kubur, kegiatan adat istiadat yang sudah menjadi turun temuran warga Bangkinang ini adalah melakukan makan bersama atau Bajambao Basamo. Bedanya dengan makan lainnya adalah, nasi dan lauk yang sudah disiapkan ini dihidangkan oleh kaum hawa dengan cara duduk bersila.
Untuk Aghi Ghayo Onam tahun ini, pihak Pemkab Kampar memusatkannya di di Dusun Kampung Godang Desa Pulau Lawas Kecamatan Bangkinang. Kegiatan ini dihadiri Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan para camat dan perangkat desa. Pihak pemerintah daerah melakukan tradisi Aghi Ghayo Onam bersama masyarakat sekitar.
"Saya selalu pulang kampung di momen Aghi Ghayo Onam. Ini tradisi kami yang sudah lama dilakukan," kata Ali Ramuza warga Bangkinang yang saat ini merantau di Pekanbaru.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait