KAMPAR, iNewsPekanbaru.id- Salah satu penyebab siswa tidak bisa konsentrasi belajar adalah perut yang lapar. Mereka sering berangkat ke sekolah dengan terburu-buru dan tanpa sarapan. Membiasakan membawa bekal dari rumah dapat menambah asupan makanan dan minuman untuk dikonsumsi siswa pada jam istirahat, hal ini memberikan jaminan kecukupan gizi sekaligus higienis dibanding jajan di warung.
Ada sebagian anak tidak terbiasa sarapan sehingga mereka lebih memilih jajan di luar. Anak-anak lebih cenderung untuk memilih jajanan berdasarkan kemasan dengan bentuknya lebih menarik. Namun, mereka mengabaikan nilai gizi yang terkandung dalam jajanan tersebut.
Gerakan Mambaok Bokal Dayi Uma telah di perkenalkan pada awal tahun ajaran 2023/2024 di UPT SD Negeri 013 Kumantan, Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Mambaok Bokal Dayi Uma diadopsi dari bahasa daerah Ocu Kampar yang berarti membawa bekal dari rumah. Maksudnya adalah siswa membawa bekal makanan dari rumah ke sekolah.
Mengingat pentingnya asupan bergizi bagi siswa SD, kini mulai membiasakan siswanya membawa bekal makanan dengan menu empat sehat lima sempurna. Setiap malam, pengingat pemberitahuan "Mambaok Bokal Dayi Uma" akan disampaikan melalui WA grup sekolah dan Kelas. Hal tersebut dilakukan untuk memunculkan kepedulian orangtua terhadap kesehatan dan konsentrasi belajar siswa.
Suyani Kepala UPT SDN 013 Kumantan mengatakan dengan gerakan tersebut dapat membiasakan anak membawa bekal makanan dari rumah, diharapkan menjadi ajang edukasi untuk siswa maupun orangtua, dengan menjaga pola asupan gizi anak yang seimbang, terutama memberikan cukup karbohidrat, lemak dan protein.
“Upaya tersebut untuk membiasakan anak peduli terhadap asupan gizi, sehingga generasi yang kuat dan sehat dapat terwujud. Makanan dengan kandungan gizi dan nutrisi penuh harus dikonsumsi semua kalangan, termasuk anak-anak usia sekolah dasar guna menunjang proses belajar mengajar berjalan lancar,” tutur Suyani yang merupakan fasilitator daerah Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) Penggerak Tanoto Foundation.
Bekal makanan yang dibuat oleh orang tua tidak perlu mahal atau mewah. Misalnya dengan menu nasi putih, dadar telur, sayur dan buah pisang atau menu lainya, yang terpenting adalah bekal makanan yang dibawa dari rumah lebih bersih, sehat dan bergizi.
Membawa bekal dari rumah akan menumbuhkan kesadaran bagi siswa betapa pentingnya menjaga kesehatan sedari kecil. Mereka tidak akan jajan sembarangan karena sudah dibekali makanan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang orangtuanya.
Miruka, Siswa kelas 2 mengatakan: "Sangat senang membawa bekal makanan dengan menu-menu sedap yang dibuatkan oleh umi, ada telur goreng, sayuran dan buah-buahan, dan tak lupa ada susu, pokoknya sedaplah bawa bekal dari rumah," tutur Miruka.
Herlina, orangtua siswa mengatakan bahwa setiap hari dia bangun pagi pukul 04.30 WIB untuk masak dan menyiapkan bekal makanan anak untuk dibawa ke sekolah. Setiap hari anaknya selalu dibekali nasi dengan menu makanan yang telah disiapkan.
Maisarah, Guru di UPT SD Negeri 013 Kumantan yang juga orangtua siswa, mengatakan bahwa setiap hari dia selalu membawa bekal makanan pokok dari rumah untuk anak-anaknya agar lebih sehat. Selain itu, dia juga bisa mengajarkan anaknya menabung.
"Lobioh Ancak Anak Konyang" tutur Suyani, yang berarti lebih bagus anak kita kenyang karena mereka akan memiliki energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi akademis di sekolah. Namun bila perut mereka lapar, anak tidak bisa konsentrasi untuk belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait