DUMAI, InewsPekanbaru.id - Salah satu fasilitas yang disediakan sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa adalah pojok baca di kelas. Pojok baca yang seperti diketahui adalah sebuah area yang didesain khusus untuk membaca, baik itu buku, majalah, atau koran. Pojok baca biasanya dilengkapi dengan rak buku, meja dan kursi. Pojok baca dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk membaca buku atau bahan bacaan lainnya, baik itu di dalam maupun di luar jam pelajaran.
Inilah yang diperbuat salah satu SMPN Binaan Khusus Jalan Puteri Tujuh No.09, Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai Riau yang berkerjasama dengan Program PINTAR Tanoto Foundation untuk meningkatkan minat baca bagi siswa didik.
"Pemanfaatan pojok baca dapat membantu meningkatkan minat baca siswa, meningkatkan keterampilan membaca, meningkatkan kreativitas dan imajinasi, meningkatkan prestasi akademik, dan meningkatkan kemandirian siswa. Oleh karena itu, sekolah harus memperhatikan pemanfaatan pojok baca dalam proses belajar untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," kata Wakil Kepala Sekolah SMP Binaan Khusus, Puteri Tujuh, Nolilita, S.Pd .
Dijelaskannya, pemanfaatan pojok baca dalam proses belajar memiliki banyak manfaat bagi siswa. Berikut adalah beberapa manfaat dari pemanfaatan pojok baca dalam proses belajar antara lain meningkatkan minat baca siswa dengan pojok baca dapat membantu meningkatkan minat baca siswa.
"Dengan adanya pojok baca, siswa dapat merasa lebih nyaman dan terdorong untuk membaca. Selain itu, keberadaan pojok baca juga dapat memperkenalkan siswa pada berbagai jenis buku dan bahan bacaan yang menarik. Siswa yang menggunakan pojok baca memiliki minat baca yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan pojok baca. Berikutnya mampu meningkatkan Keterampilan Membaca. Dengan adanya pojok baca dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca siswa. Membaca yang dilakukan secara teratur, siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks," imbuh Nolita, Fasda Dumai.
Selain itu keberadaan pojok baca juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan kosakata dan meningkatkan pemahaman terhadap bahasa yang digunakan dalam buku atau bahan bacaan.
"Manfaat berikutnya adalah dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Pojok baca itu sendiri dapat membantu meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa. Dengan membaca buku atau bahan bacaan lainnya, siswa dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Selain itu, membaca juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka. Selanjtnya maafaat dari pojok baca adalah dapat meningkatkan Prestasi Akademik. Pojok baca dapat membantu meningkatkan prestasi akademik siswa," imbuh Nolita yang juga mengajar Bahasa Indonesia.
Dengan membaca secara teratur, siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap berbagai konsep dan materi pelajaran. Selain itu, membaca juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, yang merupakan keterampilan penting dalam proses belajar. Dan yang terakhir, dapat meningkatkan Kemandirian Siswa. Pojok baca dapat membantu meningkatkan kemandirian siswa. Dengan adanya pojok baca, siswa dapat belajar secara mandiri dan mengembangkan kemampuan belajar mereka sendiri.
Selain itu, keberadaan pojok baca juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi siswa menggunakan pojok baca secara aktif dan teratur yakni guru dan wali kelas dapat membuat suasana yang nyaman dan menarik di pojok baca dengan menambahkan dekorasi yang menarik, seperti poster atau gambar-gambar yang menarik. Selain itu, walikelas dapat menambahkan bantal atau karpet agar siswa merasa lebih nyaman saat membaca. Dengan adanya Tim literasi disekolah, pihak sekolah dapat mengadakan lomba atau kegiatan di pojok baca, seperti lomba pojok bac akelas terbaik, lomba menulis cerita, lomba bercerita dengan alat peraga atau lomba membuat buku mini. Dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memotivasi siswa untuk menggunakan pojok baca secara aktif dan teratur.
Nolita menjabarkan, ada cara lain yang bisa dilakukan oleh guru atau wali kelas yaitu menyediakan buku-buku yang menarik di pojok baca, seperti buku cerita atau buku tentang hobi siswa. Dengan menyediakan buku-buku yang menarik, siswa akan lebih tertarik untuk membaca dan menggunakan pojok baca. Dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif menggunakan pojok baca dengan menunjukkan siswa tersebut menjadi duta literasi kelas.Berkolaborasi dengan pihak sekolah dan orang tua untuk dapat menggunakan teknologi dalam pojok baca, seperti tablet atau komputer, untuk membaca buku atau bahan bacaan lainnya. Hal ini dapat memotivasi siswa yang lebih suka menggunakan teknologi untuk membaca. Seiring dengan terlaksananya kegiatan tersebut kita sebgai guru , wali kelas dan orang tua dapat mengadakan diskusi atau sharing di pojok baca dengan siswa terkait membahas buku yang telah dibaca atau sharing pengalaman membaca.
"Untuk memotivasi siswa menggunakan pojok baca secara aktif dan teratur , kita libatkan siswa dalam merancang dan mengelola pojok baca dengn cara melibatkan siswa dalam merancang tata letak dan dekorasi pojok baca dengan demikian siswa dapat memberikan ide-ide untuk membuat pojok baca menjadi lebih menarik dan nyaman. Juga kita bisa mengadakan kegiatan membaca bersama dengan siswa. Guru juga dapat melibatkan siswa dalam mengelola buku-buku di pojok baca sehingga siswa merasa lebih bertanggung jawab dan terlibat dalam pengelolaan pojok baca," tandasnya.
District Coordinator Kota Dumai, Tanoto Foundation, Theo E Lubis mengatakan, Program PINTAR di Dumai dimulai sejak tahun 2018. Di Dumai sendiri ada 32 fasda yang terdiri dari 10 fasda pembelajaran SD/MI, 10 fasda pembelajaran SMP/Mts dan 12 fasda MBS untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs.
"Sekolah mitra program PINTAR ada 24 sekolah di Kota Dumai. Program ini bekerjasama dengan Disdikbud Kota Dumai dan Kantor Kementerian Agama Kota Dumai.
Salah satu bentuk program adalah school improvement yaitu peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah mitra melalui serangkaian pelatihan, pendampingan dan group learning," kata District Coordinator Kota Dumai, Theo E Lubis.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait