Paju Jalur Mendunia, Gubernur Riau Sebut Budaya Riau Mengakar hingga Generasi Muda

Pekanbaru, iNewsPekanbaru.id - Fenomena video viral Pacu Jalur di media sosial menjadi sorotan utama, menarik perhatian dari Gubernur Riau, Abdul Wahid. Wahid melihatnya sebagai pertanda positif bahwa nilai-nilai budaya Riau telah mengakar kuat hingga ke generasi muda, bukan hanya sekadar tren sesaat.
Gubernur Abdul Wahid menekankan pentingnya pewarisan budaya lintas generasi sebagai kunci utama pelestarian. Budaya, menurutnya, harus terus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini agar tidak terputus di satu titik usia. Ia merasa terbantu dengan viralnya Pacu Jalur ini karena secara tidak langsung membantu mengembangkan adat dan budaya Riau.
"Viralnya video tersebut berarti kita telah menanamkan nilai-nilai budaya itu sampai semua level. Jadi bukan hanya level dewasa tapi anak-anak," ujar Gubernur Abdul Wahid.
Dia juga mengungkapkan rasa syukur dan bangganya karena Pacu Jalur kini digemari masyarakat luas, termasuk generasi muda. Hal ini memastikan bahwa ketika anak-anak beranjak dewasa, mereka tidak akan kehilangan akar dan nilai-nilai budayanya.
Pacu Jalur: Identitas dan Daya Tarik Wisata
Pacu Jalur lebih dari sekadar ajang olahraga lokal; ia adalah identitas budaya yang mempersatukan masyarakat Riau lintas generasi. Perlombaan mendayung perahu panjang ini merupakan puncak acara kebudayaan tahunan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Sebuah jalur bisa mencapai panjang 25-40 meter dan diawaki oleh 40 hingga 60 orang yang disebut 'anak pacu'.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menyebut Pacu Jalur sebagai "simbol kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing." Ia menyatakan kebanggaannya karena Pacu Jalur semakin mendunia setelah viral di berbagai media sosial. Menurutnya, ini membuktikan bahwa kearifan lokal Riau memiliki daya pikat universal dan mampu bersaing di tingkat internasional.
Viralnya video "Aura Farming" yang meniru gerakan "Anak Coki" dalam Pacu Jalur diharapkan menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan kekayaan budaya Riau ke tingkat nasional hingga mancanegara. Fenomena ini juga menjadi momentum emas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat lokal terhadap budayanya sendiri.
Perlombaan Pacu Jalur tahun ini akan dilaksanakan pada 20-24 Agustus mendatang.
Editor : Banda Haruddin Tanjung