get app
inews
Aa Text
Read Next : Iran Siapkan Banyak Opsi Usai Serangan Amerika

Blokade Selat Hormuz, Eropa Hadapi Risiko Ganda Energi dan Perdagangan

Senin, 23 Juni 2025 | 09:51 WIB
header img
Rencana Penutupan Selat Hormuz (Foto AP)

TEHRAN, iNewsPekanbaru.id - Iran tengah mempertimbangkan penutupan Selat Hormuz sebagai respons terhadap serangan militer Amerika Serikat dan Israel terhadap situs-situs nuklirnya. Langkah ini memicu kekhawatiran global, terutama di Eropa, yang sangat bergantung pada jalur pelayaran tersebut untuk pasokan energi dan perdagangan internasional.

Komandan Pengawal Revolusi Iran, Sardar Esmail Kowsari, menyatakan bahwa opsi penutupan Selat Hormuz sedang dalam pertimbangan serius. Dalam wawancara dengan media lokal, ia menegaskan bahwa keputusan akan diambil dengan tekad penuh, dan bahwa respons militer hanyalah salah satu bagian dari strategi pembalasan Iran.

"Tangan kami terbuka lebar ketika harus menghukum musuh," ujarnya, menekankan bahwa Iran akan menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya untuk merespons serangan.

Selat Hormuz merupakan jalur vital yang menghubungkan produsen minyak utama di Teluk Persia dengan pasar global. Sekitar 20 persen minyak mentah dunia dan sebagian besar gas alam cair (LNG) melewati selat ini setiap hari. Penutupan selat akan berdampak langsung terhadap stabilitas energi global, termasuk di Eropa.

Iran memiliki berbagai alat untuk melakukan blokade, termasuk rudal jarak pendek dan menengah yang mampu menargetkan kapal tanker, pipa, atau pelabuhan. Selain itu, drone seperti Shahed juga dapat digunakan untuk menyerang infrastruktur pelayaran, sementara kapal perang dapat dikerahkan untuk menghalangi akses fisik ke selat.

Kemampuan Iran juga mencakup serangan siber, seperti yang terjadi pada tahun 2012 terhadap industri minyak Arab Saudi. Semua ini menunjukkan kesiapan Iran untuk mengeskalasi situasi jika diperlukan.

Menurut analis keamanan Claude Moniquet, penutupan Selat Hormuz akan menjadi bencana bagi Eropa. Dalam wawancara dengan Euronews, mantan agen intelijen Prancis itu menyebutkan empat alasan utama mengapa Eropa akan sangat terdampak:

Ancaman terhadap keamanan energi: Eropa sangat bergantung pada minyak dan gas dari kawasan Teluk. Pemblokiran selat akan mengganggu suplai dan menaikkan harga secara drastis, memperparah upaya Eropa mengurangi ketergantungan terhadap energi Rusia.

Guncangan ekonomi: Lonjakan harga energi akan memicu inflasi, memperberat biaya produksi dan konsumsi, serta mengganggu berbagai sektor, termasuk industri, transportasi, dan pertanian.

Eskalasi militer: Situasi ini bisa memicu konflik terbuka yang melibatkan angkatan laut AS, Uni Eropa, dan negara-negara Teluk. Negara-negara seperti Inggris dan Prancis yang memiliki kehadiran militer di kawasan, bisa terseret ke dalam konflik secara langsung.

iNewsPekanbaru.id - Gangguan perdagangan global: Selat Hormuz juga merupakan jalur penting pengiriman barang. Gangguan di selat ini akan berdampak pada rantai pasokan global, meningkatkan premi asuransi pelayaran, serta mengerek harga barang di pasar Eropa.

Situasi yang berkembang di kawasan Teluk saat ini menjadi perhatian utama komunitas internasional. Keputusan Iran dalam beberapa hari mendatang akan sangat menentukan arah konflik dan potensi dampaknya terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan global.

 

Editor : Banda Haruddin Tanjung

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut