PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id – Perkumpulan Politeknik Swasta (Pelita) Indonesia mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III dengan tema "Optimalisasi dan Kolaborasi Vokasi Membangun Negeri". Acara ini berlangsung selama empat hari, dari 30 Oktober hingga 2 November 2024, di Kampus Politeknik Caltex Riau (PCR) di Pekanbaru.
Ketua Umum Pelita Indonesia, Akhwanul Akmal, didampingi jajaran pengurus inti, termasuk Sekretaris Shalfi Andri dan Direktur Eksekutif Ginanjar Wiro Sasmito, mengungkapkan bahwa Rakernas ini bertujuan memberikan arah bagi institusi pendidikan vokasi. "Saat ini adalah masa kolaborasi, bukan kompetisi. Untuk maju dan berkembang, kita perlu saling menguatkan agar semangat vokasi dapat dirasakan dalam kontribusinya membangun negeri," ujarnya dalam konferensi pers pada pembukaan Rakernas.
Rakernas III memiliki berbagai tujuan, antara lain merumuskan program kerja untuk satu tahun ke depan, mengembangkan kebijakan yang memperbaiki kualitas pengelolaan Politeknik Swasta Indonesia, serta meningkatkan peranan pendidikan vokasi dalam membangun negeri. Akhwanul juga menekankan pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia di politeknik swasta agar dapat bersaing dalam dunia industri.
Sementara itu, Direktur PCR, Dadang Syarif Sihabudin Sahid, menambahkan bahwa tujuan lain dari Rakernas adalah terjalinnya kerjasama antara Politeknik Swasta dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
"Kami ingin meningkatkan citra politeknik swasta sebagai perguruan tinggi yang memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempersiapkan SDM yang berdaya saing di masa depan. Untuk peserta ada 39 politeknik ," ungkapnya.
Dia menjelaskan di Indonesia terdapat lebih dari 4.004 institusi pendidikan tinggi, dengan 301 di antaranya merupakan politeknik. Dari jumlah tersebut, lebih dari 75 persen adalah politeknik swasta, dan sekitar 80 persen dari politeknik swasta tersebut terakreditasi C atau tidak terakreditasi.
Berbagai tantangan dihadapi oleh politeknik swasta, termasuk status sebagai perguruan tinggi swasta yang mempengaruhi penerimaan mahasiswa baru. Akreditasi dan pencapaian lain juga terpengaruh oleh minimnya popularitas politeknik di kalangan masyarakat serta keterbatasan partisipasi dalam program pemerintah.
Rakernas III dihadiri oleh perwakilan dari berbagai politeknik swasta di seluruh Indonesia, termasuk direktur, wakil direktur, ketua program studi, dan kepala unit/lembaga. Dengan kegiatan ini, diharapkan ada peningkatan dalam kolaborasi dan penguatan institusi pendidikan vokasi di Indonesia.
Editor : Banda Haruddin Tanjung