get app
inews
Aa Text
Read Next : Tinggal di Rumah Seluas 45 Meter Persegi, Mampu Bangun Masjid Abu Darda yang Megah Tanpa Kotak Infak

Kemegahan Masjid Abu Darda Pekanbaru dan Kisah Kebun Kurma Ditukar hanya dengan Sebatang Pohon Kurma

Kamis, 13 Juli 2023 | 13:41 WIB
header img
Masjid Abu Darda yang megah di Jalan Merak Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau. Foto: Abudarda.com

PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id - Masjid Abu Darda yang megah di Jalan Merak Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.

Fasilitas di Masjid Abu Darda begitu lengkap. Namun menarik di dalam atau areal Masjid Abu Darda tidak akan pernah dijumpai kotak infak seperti udah dilihat di masjid-masjid pada umumnya.

Tersiar kabar, pembangunan Masjid Darda ini hasil dari donasi satu orang saja. Selain itu seluruh operasional Masjid Abu Darda juga di-support orang yang hingga saat ini tidak diketahui identitasnya.

Namun kabar lain menyebutkan, orang tersebut hanya tinggal di rumah yang luasnya sekitar 45 meter persegi saja.  

Ustaz Ali Ahmad pun mengungkapkan kedua masjid sungguh luar biasa. "Antum tahu di Pekanbaru ada namanya Masjid Abu Darda, masjid ini sangat indah, semua bahan bangunannya nomor satu," ujar Ustaz Ali Ahmad.

Terlepas dari itu semua nama masjid megah tersebut diambil dari nama sahabat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yakni Abu Darda. Nama lengkap Abu Darda yakni Uwaimir bin Zaid bin Qais.

Ada sebuah kisah tentang Abu Darda. Dikutip dari buku "Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi" yang ditulis oleh Muhammad Nasrulloh sebagai berikut.

Cerita ini mengisahkan Abu Darda yang menerima pahala lebih dari Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT).

Pada suatu ketika, ada seorang pemuda yatim datang ke majlis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) untuk mengadukan masalahnya kepada beliau. Pemuda itu bercerita:

Pemuda yatim: "Aku ingin mengadukan tetanggaku, wahai Rasulallah SAW."

Rasulullah SAW: "Apa yang ingin kamu adukan?"

Pemuda yatim: "Saya ingin membuat pagar di sekitar kebun saya. Namun, ada satu pohon kurma milik tetanggaku yang menghalanginya. Saya sudah menawar untuk membelinya, tetapi dia enggan menjualnya."

Pemuda yatim itu memohon kepada Rasulullah agar bersedia mengunjungi tetangganya untuk membujuknya agar menjual pohon kurma tersebut. Rasulullah SAW pun mendekati tetangga tersebut dan menginformasikan masalah yang sedang dihadapi. Beliau meminta agar tetangga tersebut berkenan memberikan pohon kurma atau menjualnya. Namun, sang tetangga tetap kukuh menolak.

Rasulullah SAW kemudian berkata, "Jualah pohon kurma ini demi pemuda yatim ini. Di akhirat nanti, engkau akan mendapatkan pohon kurma yang begitu luasnya sehingga jika seseorang berjalan di antara pohon-pohon tersebut, ia akan membutuhkan waktu yang lama."

Tawaran Rasulullah sangat menggoda, karena tidak ada yang dapat menandingi keindahan pohon kurma di dunia dengan pohon kurma di akhirat. Namun, sang tetangga tetap tak bergerak dan menolak janji Rasulullah SAW. Para sahabat pun terkejut dengan sikapnya. 

Salah satu sahabat yang bernama Abu Darda bertanya kepada Rasulullah:

"Wahai Rasulullah, jika saya membeli pohon kurma tersebut dari tetangga itu dan memberikannya kepada pemuda yatim, apakah surga yang Anda janjikan akan menjadi milik saya?"

Nabi menjawab, "Ya." Ini menunjukkan persetujuan beliau terhadap pertanyaan yang diajukan oleh Abu Darda.

Setelah mendengar hal tersebut, Abu Darda mendatangi tetangga anak yatim tersebut dan berkata:

"Apa kamu tahu bahwa kebun kurma milikku memiliki 600 pohon kurma?"

Tetangga: "Siapa yang tidak tahu tentang kebunmu, Abu Darda. Bahkan semua pedagang mengetahuinya."

Abu Darda: "Baiklah, dalam hal itu, aku akan menukar kebun kurmaku beserta pagar, sumur, dan tempat beristirahatnya dengan pohon kurmamu. Apakah kamu setuju?"

Tetangga: "Tentu saja, saya setuju."

Setelah transaksi tersebut terjadi, Abu Darda memberikan pohon kurma tersebut kepada pemuda yatim agar dia bisa melengkapi pembuatan pagar kebunnya. Kemudian, ia menagih janji kepada Rasulullah.

"Wahai Rasulullah, apakah sekarang saya telah mendapatkan pohon kurma di surga?"

Rasulullah SAW menjawab, "Tidak."

Mendengar jawaban Rasulullah, Abu Darda merasa bingung dan kecewa. Dia tidak percaya bahwa setelah pengorbanannya untuk mendapatkan pohon kurma surga, hasilnya tidak sesuai harapan. Jawaban Rasulullah sangat mengecewakan baginya.

Namun, Rasulullah melanjutkan, "Wahai Abu Darda, sesungguhnya Allah SWT menukar satu pohon kurma di dunia dengan pohon kurma-Nya di surga. Namun, kamu justru meningkatkannya dengan kebunmu dan semua isinya. Sekarang, bukan pohon kurma yang akan kamu dapatkan, tetapi kebun surga yang luasnya tak terhingga. Betapa luasnya kebun kurma milik Abu Darda di Surga."

Abu Darda sangat bahagia. Dia merasa senang memiliki kebun surga yang begitu luas. Ia pulang dan menceritakan semua peristiwa tersebut kepada istrinya. 

Dia menjelaskan bahwa kebunnya telah dijual dan digantikan dengan kebun surga yang tak terhingga luasnya. Mendengar cerita Abu Darda, istrinya juga turut bahagia. Mereka sangat gembira dengan keadaan tersebut. Sang istri berkata, "Benar-benar transaksi yang sangat menguntungkan."


 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut