Pekanbaru iNews.id - Seratusan mahasiswa di Pekanbaru, Riau mendatangi Kantor DPRD Riau untuk melakukan aksi demontrasi . Salah satu tuntutannya adalah memprotes pelesiran anggota DPRD Riau ke luar negeri yakni Amerika Serikat.
Para aktivis yang melakan aksi demo berasal dari berbagai organisasi ke mahasiswaan yakni Cipayung Plus Kota Pekanbaru, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) DIPO, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) tingkat Kota Pekanbaru, Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO.
"Di tengah kondisi seperti ini tentu tidak tepat, harus fokus pada hal yang lebih urgent. Dan sesuai namanya tentu jika kondisi rakyat sedang tercekik," kata Ketua Umum IMM Pekanbaru, M Ali Topan Wicaksono Senin (18/07/2022).
Aksi demo mahasiswa ini digelar di depan Kantor DPRD Riau jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru. Setelah lama berdemo mereka ditemui perwakilan anggota DPRD Riau.
Selain protes anggota DPRD Riau bepergian ke luar negeri di tengah ekonomi rakyat yang masih sulit, mahasiswa juga menuntut perbaikan ekonomi. Dimana saat ini yang paling dirasakan adalah terpuruknya petani sawit yang kini kondisi terpuruk akibat anjloknya harga TBS. Dimana sebelumnya harga sawit di Riau mencapai Rp4000 perkilogram.
"Harga TBS di Riau kini terpuruk khusunya di tingkat petani yakni Rp 800. Sementara harga pupuk semakin melambung. Inilah seharusnya yang diperjuangkan wakil rakyat," tegasnya.
Selain itu mahasiswa juga memprotes atas kenaikan sejumlah bahan pokok. Dimana semuanya menyengsarakan rakyat.
"Kita menolak kenaikan harga bahan pokok. Situasi ini ialah situasi konkret yang secara kasat mata dan langsung bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Persentasi kenaikan harga bahan pokok seperti cabai, bawang, telur dan bahan pokok lainnya tergolong drastis. Khusus wilayah Riau persentasi kenaikan harga cabai mencapai 100 persen. Kebijakan yang menghimpit masyarakat ini tentu harus disuarakan," tukasnya.
Mereka juga menyuarakan menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen. "Ini merupakan kebijakan yang tidak tepat di tengah situasi ekonomi masyarakat yang sulit. Diketahui bahwa kebijakan kenaikan tarif PPN akan berdampak terhadap harga kebutuhan-kebutuhan di masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu Sekwan DPRD Riau Jhoni Irwan mengatakan bahwa kepergian anggota DPRD Riau ke Amerika untuk studi banding (Stuban). "Keberangkatan anggota dewan yang terhormat ini diantaranya studi banding di universitas yang ada di Amerika," ucap Joni.
Editor : Banda Haruddin Tanjung