PEKANBARU,iNewsPekanbaru.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Pemerintah Provins memperkuat koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota pasca penetapan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.
Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan dini menyusul masuknya musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana di wilayah Riau.
Kepala BPBD Damkar Riau, M. Edy Afrizal, menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada pemerintah daerah terkait potensi kebencanaan yang mungkin terjadi.
“Kami terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota, serta mensosialisasikan terkait potensi bencana yang mungkin terjadi di Riau,” ujar Edy.Kamis (4/12/1015).
alah satu fokus utama adalah pemantauan ketat terhadap debit air di PLTA Koto Panjang. Kenaikan debit air PLTA sangat berpotensi menyebabkan dampak banjir di hilir sungai Kampar, khususnya di wilayah Kabupaten Kampar dan Pelalawan.
“Debit air PLTA Koto Panjang terus kami pantau. Jika debit air melebihi batas, pembukaan pintu air akan dilakukan dan ini berpotensi menyebabkan banjir di Kampar dan Pelalawan,” jelasnya.
Saat ini, dua kabupaten, Rokan Hulu (Rohul) dan Indragiri Hilir (Inhil), telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi. Penetapan status ini bertujuan agar penanganan bencana dapat dilakukan lebih cepat dan responsif.
Edy Afrizal berharap kabupaten lain yang memiliki potensi bencana serupa juga segera menetapkan status siaga darurat.
“Rokan Hulu dan Indragiri Hilir sudah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi. Daerah lain yang punya potensi kami harapkan juga segera menetapkan status serupa,” tutupnya.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait
