Setelah Viral, Murid Baru SD di TNTN yang Belajar di Bawah Pohon Sawit Kini Dipindahkan ke Kelas

Nanda
Siswa di TNTN Pelalawan Terpaksa Belajar di Bawah Sawit Karena Sedang dalam Penertiban oleh Pemerintah (Foto Tangkapan Layar)

PEKANBARU,iNewsPekanbaru.id – Kabar baik datang dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Pelalawan, Riau. Puluhan murid baru sekolah dasar (SD) yang sebelumnya terpaksa belajar di bawah pohon sawit, kini bisa merasakan bangku sekolah di dalam gedung.

Abdul Aziz, juru bicara warga TNTN, mengatakan bahwa sebanyak 58 anak dari Dusun Toro Jaya, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, yang semula belajar beralaskan terpal plastik, telah dipindahkan. Mereka kini ditumpangkan belajar di SD Negeri 20 yang berlokasi di Dusun Toro Jaya itu sendiri.

"Sekarang ini anak-anak ditumpangkan belajar di SD Negeri 20," ujar Aziz di Pekanbaru pada Sabtu (19/7/2025).

Meski demikian, Aziz menyoroti masalah lain. Anak-anak ini sebelumnya sudah terdaftar di SD Negeri 003 yang berada di pusat Desa Lubuk Kembang Bunga. Ia pun meminta pemerintah untuk memberikan kejelasan status sekolah anak-anak tersebut dan memindahkan data nomor induk siswa mereka ke SD 20.

"Sekarang 58 anak ini sebelumnya sudah terdaftar di SD 003. Nomor induk siswanya terdaftar di sana. Mestinya pemerintah juga memindahkan data anak-anak ke SD 20, biar mereka tetap sekolah di sini. Karena kalau ke sekolah ke SD 003 kan jauh, jarak tempuh dua jam," jelas Aziz.

Aziz menambahkan bahwa seharusnya pemerintah dari awal mengizinkan anak-anak mendaftar di SD 20 agar bisa bersekolah lebih dekat. Sebelumnya, Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) memang melarang sekolah di TNTN menerima siswa baru karena lahan tersebut disita negara, mengarahkan orang tua untuk mendaftarkan anak-anak ke sekolah di luar TNTN. Sementara itu, murid lama masih diizinkan melanjutkan pelajaran.

"Setelah viral anak-anak belajar di tanah bawah pohon sawit, akhirnya anak-anak ditumpangkan ke SD 20. Kenapa tidak dari awal mereka diizinkan bersekolah di situ," kritik Aziz. Ia juga menekankan, "Mereka ini anak-anak generasi bangsa. Jadi, kami berharap jangan dilibatkan mereka dalam persoalan ini. Kasihan melihat mereka,"jelasny

Sementara ituBupati Pelalawan, Zukri, mengonfirmasi bahwa tidak ada lagi anak-anak tingkat SD dan SMP yang belajar di kebun sawit. Seluruhnya kini belajar di kelas setelah adanya rapat koordinasi dengan Dirjen Kemendikdasmen dan Satgas PKH.

"Terkait anak sekolah kelas 2 dan 6 tidak ada masalah. Itu masalahnya di kelas 1 saja. Tapi hasil rapat bersama Satgas PKH dan Dirjen Mendikdasmen disepakati aktivitas sekolah bisa normal Kembali," kata Bupati Zukri kepada wartawan.

Zukri menjelaskan, instruksi Satgas PKH sebelumnya memang melarang sekolah di TNTN menerima peserta didik baru, hanya mengizinkan siswa kelas 2 hingga kelas 6. Namun, berkat kesepakatan terbaru, proses belajar mengajar untuk siswa kelas 1 kini diizinkan kembali di 8 sekolah yang berada di kawasan TNTN.



Editor : Banda Haruddin Tanjung

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network