Seiring perkembangannya, perahu-perahu transportasi panjang ini sengaja dihias dengan unsur-unsur daerah setempat, biasanya melukiskan kepala ular, buaya, dan harimau. Pemerintah telah mengakui dan menetapkan Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Nasional Takbenda asli Indonesia, menjadikannya agenda pariwisata nasional KEN Kemenparekraf. "Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur diadakan setiap tahun di Kuantan Singingi dan mempromosikan pentingnya festival tersebut kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional," ucap Roni.
Terkait viralnya Pacu Jalur di media sosial, Roni menyatakan kegembiraannya. Ia mengaku sangat senang Pacu Jalur kini dikenal luas hingga mancanegara berkat viralnya di TikTok. "Ini membuktikan bahwa kearifan lokal kita memiliki daya tarik universal dan mampu bersaing di panggung global. Fenomena ini juga menjadi momentum emas untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat lokal terhadap budayanya sendiri," tutur Haji Roni dengan bangga.
Secara sejarah, Pacu Jalur digelar pada masa penjajahan Belanda untuk memeriahkan perayaan adat sejak tahun 1890, bahkan spesifik digunakan untuk memperingati hari lahir Ratu Wilhelmina (31 Agustus). Setelah kemerdekaan, festival ini berkembang untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dan juga sempat diselenggarakan untuk memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi, Idulfitri, atau Tahun Baru Islam.
Pacu Jalur adalah tradisi yang sarat nilai sejarah, perpaduan unsur olahraga, seni, dan olah batin. Masyarakat setempat percaya bahwa olah batin dari pawang atau dukun perahu sangat berpengaruh dalam menentukan kemenangan, terlihat dari ritual khusus yang menyertai setiap tahapan, mulai dari pemilihan kayu, pembuatan perahu, penarikan, hingga perlombaan.
Pada tahun 2024 lalu, Pacu Jalur dihelat mulai 21 hingga 25 Agustus, dengan partisipasi 225 peserta jalur. Agenda pariwisata ini resmi dibuka di Lapangan Lumino, Taluk Kuantan, Kabupaten Kuansing. Pemerintah Provinsi Riau turut mendukung kesuksesan event Pacu Jalur 2024 dengan memberikan bantuan senilai Rp575 juta, dialokasikan untuk hadiah bagi para juara. Juara 1 mendapatkan Rp70.000.000, Juara 2 Rp60.000.000, Juara 3 Rp50.000.000, Juara 4 Rp40.000.000, Juara 5 Rp30.000.000. Kemudian, juara 6 Rp20.000.000, dan Juara 7 hingga 15 masing-masing Rp10.000.000. Selain itu, ada kontribusi jalur sebesar Rp1.000.000 per jalur, dengan total Rp215.000.000.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait