Pekanbaru iNews.id - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Dr Hj Karmila Sari, SKom, MM, memberikan kecaman keras atas insiden penembakan yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Riau yang menyebabkan satu korban jiwa. Ia mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih konkret dan cepat dalam menyelesaikan permasalahan ini.
"Kami mengutuk keras tindakan penembakan yang dilakukan oleh APMM terhadap PMI asal Riau. Ini adalah pelanggaran HAM yang serius dan tidak dapat diterima," tegas Karmila Sari anggota DPR RI Dapil Riau Jumat (31/1/2025).
Karmila Sari juga meminta pemerintah untuk segera melakukan negosiasi dengan pihak Malaysia untuk pemulangan empat WNI yang masih ditahan. Ia menekankan bahwa masalah ini tidak boleh merusak hubungan diplomasi antara kedua negara.
"Pemerintah harus bertindak cepat dan tegas dalam melindungi WNI di luar negeri, termasuk PMI. Jangan sampai insiden ini merusak hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia," ujarnya.
Sebagai anggota Baleg DPR RI, Karmila Sari juga tengah menyusun RUU tentang Perubahan atas UU No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Ia akan mengawal RUU ini untuk memastikan perlindungan yang lebih baik bagi PMI, termasuk kepastian hukum, penempatan yang aman, dan peningkatan keterampilan.
Karmila Sari juga meminta Pemerintah untuk mengambil sikap tegas terhadap insiden penembakan ini, mereka tetap memiliki hak untuk dilindungi sebagai WNI.
Karmila Sari juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Basri (54), salah satu PMI asal Riau yang menjadi korban penembakan APMM, dan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia untuk memastikan pemulangan keempat korban lainnya ke tanah air dan mencegah mereka mendapatkan sanksi dari pihak Malaysia.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait