PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id - Akhir-akhir ini kembali terjadi berbagai aksi unjuk rasa yang telah menarik perhatian publik. Dalam aksi demo yang digelar di Kejaksaan Agung RI dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, para pendemo mengungkit masalah perizinan dan hak guna usaha yang dimiliki oleh PT Surya Dumai Grup (SDG).
Aksi demo ini tentu sedikit berdampak terhadap keberlangsungan perusahaan. Dimana dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa meminta Kejagung RI dan Kejati Riau untuk mengusut legalitas perkebunan PT SDG. Namun, sayangnya mereka hanya melempar isu dengan tidak membawa data yang valid dan akurat.
Menyikapi aksi ini, salah satu aktivis yang juga Ketua DPD KNPI Riau, Larshen Yunus berpandangan lain. Dia menilai, aksi demo tersebut diduga telah ditunggangi oleh pihak tertentu untuk kepentingan lain.
Larshen mengatakan, First Resources memiliki sejarah panjang sebagai pendorong kesejahteraan masyarakat Riau. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, perusahaan ini menjadi sasaran aksi unjuk rasa dengan berbagai alasan.
"Masyarakat tidak perlu terlalu memusingkan aksi-aksi tersebut. Tindakan semacam ini sering kali dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menyebarkan isu yang merusak kedamaian masyarakat. Ini pola-pola lama dan diduga telah ditunggangi," kata Larshen, Senin (16/12/2024).
Sejauh ini, menurut Larshen Yunus, pihaknya sangat mengapresiasi kontribusi besar PT First Resources Group dalam memajukan Provinsi Riau. la menekankan bahwa perusahaan ini telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, baik melalui penciptaan lapangan kerja, kontribusi pajak, maupun program keberlanjutan lingkungan. Selain itu, First Resources juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat bahkan negara.
DPD KNPI Riau mengimbau dan mengajak semua pihak agar tidak menuding First Resources dengan Isu-isu yang tidak benar.
"Kalau demo sah-sah saja, kalau mau lengkapi dengan data-data yang akurat dan faktual serta konkret. Jangan hanya sekedar isu sehingga merusak nama baik perusahaan dan mengganggu kondusifitas. Dengan aksi ini First Resources sangat dirugikan karena merusak citra perusahaan. Tanpa dasar yang kuat mereka berunjuk rasa, cuma hanya melempar isu. Aksi itu selayaknya dilandasi dengan data yang kuat dan valid," lanjutnya.
Dalam penilaiannya, Larshen menyebutkan First Resources sangan berkontribusi dalam masyarakat, salah satunya dari sektor pendidikan. Perusahaan memberikan sejumlah bea siswa kepada anak-anak karyawan dan masyarakat tempatan yang bekerja dibawah naungan First Resources.
"Di Riau sendiri sudah banyak masyarakat dan mantan karyawan yang difasilitasi untuk memiliki kebun sawit. Ada banyak CSR juga bagi warga tempatan. Sektor pajak juga merupakan kontribusi dari First Resources kepada negara," lanjut dia.
"Demo boleh saja dalam negara demokrasi, paling tidak ada data dan barang bukti permulaan. Jangan hanya sekedar menduga-duga yang mengakibatkan nama seseorang atau perusahaan menjadi rusak," pungkasnya.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait