GAZA, iNewsPekanbaru.id – Zionis Israel melancarkan serangan ke kamp pengungsi Al-Nusseirat di Gaza. Zionis mengkalim melakukan pengeboman untuk mencari petinggi Hamas.
Terkait serang itu pihak Israel menyatakan sedang memeriksa apakah mereka telah membunuh wakil pemimpin militer Hamas dalam serangan udara di Gaza. Hal ini diungkapkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ketika prospek gencatan senjata yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan memudar.
Berbicara pada briefing dengan wartawan, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Israel telah mengebom kamp pengungsi Al-Nusseirat di Gaza tengah pada Sabtu (9/3/2024) malam setelah mendapat informasi intelijen tentang lokasi Issa, orang kedua di sayap militer Hamas Brigade Izz el-Deen al-Qassam. Dua pemimpin Hamas yakni Issa dan komandan lain yang bertanggung jawab atas senjata Hamas di Gaza menggunakan kompleks bawah tanah yang diserang jet Israel dalam operasi gabungan dengan dinas keamanan Israel Shin Bet. “Di samping mereka di dalam terowongan ada teroris lain,” katanya, dikutip Reuters,
Namun dia menambahkan bahwa masih belum jelas apakah Issa telah terbunuh. Jika kematiannya terkonfirmasi, Issa akan menjadi pejabat tertinggi gerakan militan Islam yang dibunuh oleh Israel dalam perang lima bulan yang telah menghancurkan wilayah kantong pantai tersebut dan menewaskan puluhan ribu warga Palestina. Issa, yang dikenal sebagai 'Manusia Bayangan' karena kemampuannya untuk tidak terlihat, adalah salah satu dari tiga pemimpin tertinggi Hamas yang merencanakan serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang dan diyakini telah mengarahkan operasi militer Hamas sejak saat itu.
Sumber Palestina mengatakan Israel telah menyerang tempat yang mereka pikir Issa bersembunyi, namun tidak dapat memberikan rincian mengenai nasibnya. Masih belum ada indikasi yang pasti,” kata Chili Tropper, seorang menteri kabinet Israel, kepada televisi Channel 13 Israel pada Senin (11/3/2024).
“Jika memang tersingkirnya Marwan Issa, yang dalam banyak hal merupakan kepala staf militer Hamas, itu merupakan pencapaian besar IDF dan Shin Bet,” lanjutnya.
Pejuang dari Hamas, yang menguasai Gaza, menewaskan 1.200 orang dalam serangan 7 Oktober dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel, sebuah serangan yang memicu salah satu perang paling berdarah dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Menurut pihak berwenang Gaza, kampanye balasan militer Israel di wilayah kantong padat penduduk tersebut telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina, sementara infrastruktur telah hancur dan ratusan ribu orang kini berada di ambang kelaparan.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait