iNewsPekanbaru-id Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa sejak Israel memulai serangan udara balasan pada Sabtu (7 Oktober 2023), telah terjadi 1.537 kematian warga Palestina, termasuk 500 anak-anak dan 276 wanita. Jumlah ini meningkat sebanyak 120 kematian sejak laporan terakhir.
Lebih dari 6.600 orang lainnya terluka dalam wilayah Gaza yang padat penduduk ini. Di sisi lain, jumlah warga Israel yang tewas akibat aksi Hamas telah mencapai 1.300, dengan setidaknya 150 sandera yang ditahan di Jalur Gaza.
Krisis ini memuncak dengan kondisi kemanusiaan yang memburuk, termasuk kelangkaan makanan, air, listrik, dan pasokan penting lainnya di Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa bantuan luar tidak dapat mencapai 2,3 juta penduduk di daerah yang terisolasi ini.
Saat ini, sekitar 220.000 pengungsi mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, sementara pekerja bantuan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 11 pekerja medis tewas di Gaza sejak dimulainya serangan, dengan 34 serangan yang menargetkan fasilitas layanan kesehatan di wilayah tersebut. Akibat kerusakan infrastruktur, akses tim medis darurat di lapangan terhambat, dan tercatat kerusakan pada 19 fasilitas kesehatan dan 20 ambulans.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait