PEKANBARU pekanbaru.inews.id - Wabah Demam Berdarah Dangue (DBD) di Provinsi Riau menghantui warga. Selama tahun 2022, terdata ada sebanyak 2.102 kasus di temukan di Bumi Lancang Kuning-julukan Riau.
Dari jumlah kasus yag ditemukan tersebut, sebanyak 14 warga meninggal dunia. Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan sudahmengirimkan surat ke Dinas Kesehatan kabupaten kota untuk mewaspadai puncak dari kasus demam berdarah.
"Warga harus menjaga kewaspadaan atas kasus DBD. Jaga kebersihan rumah dan sekitar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin Kamis (15/12/2022).
Dari pendataan bahwa dari 12 kabupaten dan kota di Riau, jumlah penderita DBD terbanyak berada di Kota Pekanbaru. Warga semakin berhati hati karena sekarang juga sudah musim penghujan.
Agar kasus DBD di Ruau tidak terus bertambah,dia meminta untuk setiap rumah harus ada juru pemantau jentik. "Pekanbaru kasus tertinggi di Riau. Warga selalu waspada. Bersihkan sarang yang disinyalir sarang nyamuk sepeti kamar mandi dan tempat penampungan air lainnya. Karena kalau tiga hari sekali kita kuras dan bersihkan, itu pasti tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik. Jadi 3 M itu yang harus kita lakukan," katanya.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait