KAMPAR, iNewsPekanbaru - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu isu baru dalam Kurikukum Merdeka. Tidak hanya memberikan dampak baik terhadap peningkatan karakter dan keterampilan peserta didik, namun juga dapat berfungsi sebagai stimulus bagi para guru agar menjadi lebih inovatif dan kreatif.
P5 ini adalah salah satu program wajib dalam pembelajaran di kurikulum merdeka. Berbagai tema ditawarkan di projek ini, dalam rangka membangun Profil Pelajar Pancasila (P3) dalam diri peserta didik melalui kegiatan terstruktur secara periodik serta menghasilkan sesuatu yang unik, baik berupa produk benda, layanan atau suatu keterampilan.
P5 merupakan serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang (Kemdikbud, 2022). Kemudian apa yang menjadi alasan mengapa projek dijadikan sebagai wadah untuk menguatkan profil pelajar pancasila itu? Projek dilakukan untuk menjawab kesenjangan yang ada antara situasi yang diharapkan dan situasi aktual yang tengah terjadi.
SMPN 2 Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau termasuk salah satu sekolah yang memberanikan diri memilih mandiri berubah disaat banyak sekolah yang masih memilih mandiri belajar dalam Implementasikan Kurikulum Merdeka (IKM). Dengan penuh keyakinan pula SMPN 2 Bangkinang Kota belajar bagaimana melakukan P5 sesuai regulasi di kurikulum merdeka dan dengan bimbingan Pengawas Pembina Zulkifli, M.Pd. Alhasil banyak pihak yang menilai pelaksanaan P5 di SMPN 2 Bangkinang Kota berjalan efektif dan efisien.
“P5 di SMPN 2 Bangkinang Kota dilaksanakan dengan sistem blok, yakni 3 minggu penuh peserta didik melakukan serangkaian aktivitas yang dirancang tim pengelola Projek sesuai tema yang dipilih. Sistem blok menjadi pilihan, agar guru sebagai tim pengelola proyek yang terdiri dari koordinator dan fasilitator memiliki waktu yang cukup untuk merancang modul proyek dan Lembar Kerja Projek Peserta Didik,” ujar Meldawati Fasilitatro Daerah PINTAR Penggerak Tanoto Faundation Kabupaten Kampar kepada iNewsPekanbaru.id belum lama ini.
Salah satu P5 di SMPN 2 Bangkinang Kota yang cukup mengundang perhatian sekolah-sekolah lain di daerahnya adalah projek pembuatan spot sekolah yang berjudul "The Miracle of Sampah" dengan tema gaya hidup berkelanjutan.
“Projek ke-2 di tahun pelajaran 2022/2023 ini membuka wawasan peserta didik tentang berbagai jenis sampah, bagaimana mengolah sampah, bagaimana sampah dapat menjadi sumber ekonomi bagi sebahagian masyarakat, bagaimana keterampilan mewawancarai narasumber (pengepul sampah), hingga akhir projek peserta didik didampingi guru dalam proses mengumpulkan kemasan botol mineral yang sejenis, kemasan makanan ringan berbahan plastik,” tutur Meldawati.
Ditambahkan Meldawati, sampah plastik kemasan makanan ringan dan permen dimasukkan ke dalam botol-botol minuman mineral, hingga penuh, selanjutnya botol-botol tersebut disusun pada kerangka besi sehingga membentuk huruf-huruf yang menjadi spot nama sekolah.
Pada proses P5 berlangsung, profil pelajar pancasila dibangun melalui elemen dimensi dan sub elemen dimensi P3 yang relevan dengan tema. Dengan demikian guru sebagai fasilitator melakukan asesmen formatif dan sumatif menggunakan instrumen observasi dimensi P3 yang berkembang pada diri peserta didik pada saat kegiatan P5 berlangsung. Produk akhir dari projek sebuah produk karya yang dapat bermanfaat sesuai kebutuhan sekolah, namun bukanlah tujuan utama dari P5, melainkan sebagai bonus. karena sasaran projek adalah terwujudnya profil pelajar pancasila.
Tim pengelola P5 menyusun modul proyek dan lembar kegiatan projek peserta didik dengan terlebih dahulu menganalisis dimensi P3 untuk menentukan dimensi P3 yang mana yang relevan dan akan ditumbuhkan dalam proses P5 nantinya.
P5 memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik, karena P5 sarat dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan, rangkaian kegiatannya yang holistik melibatkan berbagai disiplin ilmu. Aktivitas peserta didik dalam P5 disusun secara sistematis dan terstruktur mulai dari mengelaborasi pemahaman awal peserta didik tentang topik, hingga mengeksplorasi segala pengetahuan terkait topik.
Dengan demikian banyak keterampilan dari berbagai mata pelajaran yang terintegrasi di dalam P5 tersebut, seperti pada topik pengelolaan sampah, melalui literasi berbagai sumber, peserta didik semakin memahami penyakit yang dapat muncul akibat sampah yang tak dikelola dengan baik, peserta didik memahami bagaimana mengelola sampah, terampil merancang pertanyaan untuk mewawancarai narasumber, menemukan ide memanfaatkan sampah untuk kebutuhan sekolah dan terampil menghitung biaya yang mungkin dibutuhkan.
Pada P5 tema ke-2 di tahun pelajaran 2022/2023 tersebut, selain terwujudnya karakter Profil pelajar Pancasila. Tema projek memberikan bukti karya yang dapat dilihat semua mata, yakni spot sekolah yang tersusun dari kemasan minuman plastik, terlihat menarik, sehingga dapat menjadi referensi bagi sekolah lain dalam merancang P5, baik dengan tema yang sama maupun tema yang berbeda.
Mengawali tahun pelajaran 2023/2024, tidak sedikit SMP Negeri maupun swasta yang mengundang Tim pengelola projek SMPN 2 Bangkinang Kota untuk berbagi atau sekedar sharing pengalaman bagaimana pelaksanaan P5 tersebut, sekaligus meminta bagaimana strategi atau trik melakukan P5 yang efektif.
Syarifuddin, M.Pd, Kepala SMPN 2 Bangkinang Kota mengapresiasi kinerja dan kesungguhan para guru dan peserta didik dalam pelaksanaan 3 (tiga) tema P5 di tahun pelajaran 2022/2023 lalu.
"Proses yang berlangsung dalam P5 sangat membantu peserta didik menguasai berbagai disiplin ilmu dan membangun karakternya, namun tetap harus ada evaluasi secara kontinu terhadap efektifitas pelaksanaan P5 yang telah berlangsung agar lebih baik di masa mendatang"jelas Syarifuddin, M.Pd.
Syarifuddin, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Tanoto Foundation yang memiliki dedikasi tinggi terhadap praktisi pendidikan. Salah satu bentuk konstribusi Tanoto Foundation terhadap isu P5 dalam kurikulum Merdeka ini adalah dengan mengadakan program P5 Kepala Sekolah Inovator untuk mengakomodasi para kepala sekolah mitra di kabupaten Kampar, agar mampu memanagerial pelaksanaan P5 di sekolahnya masing-masing.
“Kepala Sekolah sebagai manager P5 harus lebih dahulu memahami tentang P5 sehingga nantinya dapat membimbing guru-guru menyelenggarakan P5 dengan terampil,” tutur Syarifuddin.
Untuk diketahui pada tahun pelajaran 2023/2024 SMPN 2 Bangkinang Kota melaksanakan P5 dengan tema suara demokrasi topik pemilihan Osis dan judul P5 'Balada Demokrasi Sekolah. P5 ini disasarkan pada kedua jenjang kelas yang sudah menggunakan kurikulum Merdeka, yakni kelas 7 dan 8. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh karena sekolah belum memilih Osis yang baru di tahun pelajaran 2023/2024, maka menjadi moment yang paling tepat dipilihnya tema suara demokrasi.
Rangkaian kegiatan dalam P5 ini disusun seperti pola pemilu legislatif ataupun pilkada, bahkan melibatkan narasumber dari KPU kabupaten, agar peserta didik benar benar memperoleh wawasan tentang demokrasi dan mengalami praktik demokrasi dalam kehidupan secara riil.
Editor : Banda Haruddin Tanjung