Disdik Riau Gelontoran Rp25 M untuk Beasiswa Kurang Mampu

RIAU, iNewsPekanbaru.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Pemerintah Provinsi Riau tahun ini menganggarkan Rp25 miliar. Dana yang digelontorkan ini merupakan bantuan operasional sekolah daerah (Bosda). 

Anggaran tersebut dapat digunakan untuk membantu biaya sekolah siswa kurang mampu yang tidak diterima di sekolah negeri agar tetap bisa bersekolah meskipun di swasta.

Baca Juga

Tingkatkan Literasi Numerasi Tanoto Foundation Gelar Pertemuan  dengan Stakeholder

Kepala Dinas Pendidikan Riau Dr Kamsol mengatakan, dengan anggaran Bosda sebesar Rp25 miliar tersebut, jika untuk satu siswa kurang mampu bersekolah di swasta diperlukan biaya Rp5 juta. Maka dengan anggaran tersebut bisa untuk menyekolahkan 5 ribu siswa miskin di Riau.

"Kami sudah siapkan Rp25 miliar Bosda tahun ini, anggaran itu bisa digunakan untuk membiayai siswa miskin sekolah di sekolah swasta. Hitungannya bisa capai 5 ribu siswa yang dibiayai, kalau per siswa perlu Rp5 juta," kata Kamsol, Selasa (24/7). 

Dengan adanya kebijakan yang sudah dikeluarkan Gubernur Riau Syamsuar, bahwa siswa miskin yang tidak diterima di sekolah negeri bisa bersekolah di sekolah swasta dengan gratis. Pihaknya mengimbau para orangtua dapat mendaftarkan anaknya di sekolah swasta terdekat.

Baca Juga

Dinas Pendidikan Nyatakan PPDB Tingkat SMA Resmi Ditutup

"Sekarang sudah bisa daftar, silahkan daftar di sekolah swasta terdekat. Biayanya akan ditanggung pemerintah provinsi Riau," sebutnya.

Lebih lanjut dikatakannya, bantuan tersebut diberikan berdasarkan catatan-catatan dan persyaratan tertentu misalnya yang bersangkutan penerima Program Keluarga Harapan (PKH), memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), punya Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan sebelumnya sudah mendaftar sekolah negeri melalui jalur afirmasi namun tidak diterima.

"Nanti kami akan cek dokumen dan verifikasi langusng, jika memang tidak mampu semua biaya sekolahnya akan dibiayai pemerintah provinsi Riau melalui dana bantuan operasional sekolah daerah," sebutnya.
 

Editor : Banda Haruddin Tanjung