Meskipun secara proporsi terhadap total penduduk usia kerja kelompok ini kecil (lulusan S2 dan S3 menyumbang 0,35% dari total discouraged workers), LPEM FEB UI mengingatkan bahwa discouraged workers adalah bagian dari labour underutilization (pemanfaatan tenaga kerja yang kurang optimal) dalam kerangka Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Fenomena ini menjadi sinyal tekanan serius yang tidak selalu tercermin dalam angka pengangguran terbuka. Peningkatan jumlah mereka menunjukkan bahwa keinginan untuk bekerja ada, tetapi tidak terserap karena berbagai hambatan struktural dalam pasar kerja nasional.
Data Survei Angkatan Kerja Nasional 2025 oleh BPS yang dianalisis LPEM FEB UI menunjukkan bahwa persentase tertinggi pengangguran yang putus asa tetap didominasi oleh jenjang pendidikan rendah (SD/tidak tamat SD sebesar 50,07%), namun kegagalan menyerap lulusan elit menunjukkan adanya masalah mendalam pada supply dan demand tenaga kerja berkeahlian tinggi di Indonesia.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait
