"Pohon itu akarnya menghujam, cabangnya menjulang, buahnya meneduhkan. Begitu seharusnya orang beriman,” ucapnya.
Ia menjelaskan, dalam Islam iman digambarkan dengan pohon kayu. Pohon kayu lebih jujur dari pada manusia, jika kita bersaudara seperti pohon kayu sendirian diterpa angin maka akan patah tetapi jika pohon kayu itu ramai, dia akan bertahan saat diterpa angin kencang, sepertu itulah persaudaraan orang beriman," ungkap Abdul Somad.
Ia menekankan bahwa menanam pohon adalah sedekah yang pahalanya terus mengalir, bahkan setelah pelakunya wafat.
“Ini amal jariyah. Tapi sebaliknya, merusak hutan, membakar lahan, menebang tanpa izin itu kejahatan besar yang sering disamarkan dengan simbol-simbol agama. Padahal jelas bertentangan dengan nilai tauhid,” timpalnya.
UAS juga menegaskan bahwa pertobatan dari pelaku perusakan alam bukan hanya dalam bentuk kata, tetapi aksi nyata.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait