iNewsePkanbaru.id - insiden yang mengejutkan terjadi di Pekanbaru, Riau, ketika seorang pejabat di Pemerintah Kabupaten Siak, yang berinisial AD dan berusia 39 tahun, digerebek oleh istrinya, WS. Penggerebekan ini berlangsung di Hotel Monoloq, tepatnya di kamar 702, sekitar pukul 17.30 WIB.
Menurut keterangan dari Kompol Bery Juana Putra, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, penggerebekan tersebut berawal dari kecurigaan WS terhadap suaminya. Merasa ada yang tidak beres, WS melaporkan dugaan perselingkuhan suaminya kepada pihak berwajib. Mendapatkan laporan tersebut, polisi segera merespons dengan mendatangi lokasi kejadian.
Setibanya di hotel, petugas berkoordinasi dengan pihak resepsionis dan kemudian menuju kamar 702. Dengan didampingi oleh petugas hotel, mereka mengetuk pintu kamar yang kemudian dibuka dari dalam. Di dalamnya, petugas menemukan AD dan seorang wanita inisial GRU, seorang wiraswasta berusia 37 tahun, dalam keadaan hanya mengenakan handuk putih.
Setelah menemukan mereka, polisi membawa AD dan wanita idaman lain (WIL) GRU ke Polresta Pekanbaru untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa keduanya berada dalam kondisi yang sangat tidak pantas di tempat umum, yang semakin memperburuk situasi bagi AD, baik secara pribadi maupun profesional.
Di lobi hotel, situasi semakin memanas ketika kericuhan terjadi antara GRU dan keluarga WS. Video yang beredar di media sosial menunjukkan momen-momen tegang ketika GRU berusaha melawan dengan melayangkan tamparan kepada anggota keluarga WS. Kericuhan tersebut dapat diredakan oleh petugas hotel dan kepolisian yang hadir di lokasi, tetapi insiden ini menambah dramatisasi terhadap peristiwa yang sudah menggemparkan.
Kasat Reskrim Bery Juana Putra menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Pihak kepolisian sedang memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti untuk memperdalam kasus dugaan perselingkuhan ini. Kasus ini tentu menjadi sorotan publik, mengingat posisi AD sebagai Kabid di Bappeda Pemkab Siak, dan menimbulkan pertanyaan mengenai etika dan moralitas seorang pejabat publik.
"Saat ini keduanya masih dalam pemeriksaan," kata Bery Jumat (20/9/2024)
Insiden ini tidak hanya berpotensi merusak reputasi AD, tetapi juga dapat berdampak pada kariernya dan hubungan keluarganya. Masyarakat pun menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai kasus ini, yang menjadi contoh nyata mengenai konsekuensi dari tindakan tidak setia, terutama bagi seseorang yang memegang jabatan publik.
Sementara itu, WS sebagai istri yang merasa dikhianati tentu menghadapi situasi emosional yang sangat berat. Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi banyak orang tentang pentingnya komunikasi dalam sebuah hubungan serta dampak dari tindakan yang bisa merusak kepercayaan dalam pernikahan.
Dengan semua drama yang terjadi, insiden ini telah menjadi bahan pembicaraan di masyarakat dan media, dan akan terus dipantau seiring berjalannya proses hukum yang mungkin akan dihadapi oleh AD dan GRU.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait