iNewsPekanbaru.id, SIAK- Pandemi Covid-19 membawa perubahan besar pada hasil belajar siswa. Selama 2 tahun masa pandemi membuat siswa mengalami perubahan cara belajar termasuk dalam pembelajaran Matematika terutama dalam materi perkalian.
Perkalian dasar sangat penting dikuasai oleh seluruh siswa terutama kelas tinggi. Karena pada pembelajaran dikelas 5 materi Matematika sudah lebih kompleks.
Pada dasarnya dikelas awal, kelas 3 siswa sudah mulai menghafal perkalian, namun metode menghafal ini ternyata kurang efektif karena kebanyakan siswa hanya menghafal saat akan setor kepada guru saja. Terbukti ketika dikelas 5 pada saat guru melakukan penilaian diagnostik diawal pembelajaran tentang perkalian, kembali siswa masih mengalami kesulitan alias lupa. Sehingga metode menghafal tidak lagi akurat. Untuk itu dibutuhkan metode pendukung lainnya agar hafalan yang sudah ada tidak mudah hilang.
Untuk mengatasi permasalahan di kelasnya Rika Suyastri, guru kelas V SDN 08 Teluk Merbau, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, membuat metode baru untuk pembiasaan numerasi Matematika dipagi hari.
“Teringat dengan pepatah ala bisa karena biasa, guru membiasakan siswa untuk sarapan perkalian setiap pagi, menemukan cara jitu membuat hafalan perkalian siswa tetap melekat dan tak mudah hilang atau kata lain menghafal rasa sarapan,” tutur Rika Suyastri yang merupakan Fasilitator daerah Program PINTAR Tanoto Foundation.
Berkat pelatihan, pendampingan dan bimbingan yang didapat dari Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran PINTAR Tanoto Foundation melalui pelatihan Literasi dan Numerasi di Sekolah, membuat saya dapat mengembangkan kegiatan dan metode belajar yang unik dan disukai oleh siswa.
“Program PINTAR yang Fokus tentang aksi guru dalam kelas sangat membantu saya dalam mengembangkan metode dan cara mengelola pembelajaran yang berpusat pada murid,” jelas Rika Suyastri kepada iNewsPekanbaru.id.
Setiap hari begitu masuk kelas sebelum memulai pembelajaran siswa mengambil menu pada kotak sarapan yang disediakan di dinding. Guru menyiapkan menu sarapan pada media yang diberi nama Kantong Sarapan Doraemon.
Bentuk dan namanya yang unik membuat siswa penasaran dan tertarik untuk mengambil stik yang disediakan. Pada bagian belakang stik guru menyelipkan gulungan kertas berisi table perkalian yang harus diisi oleh siswa, diawali dengan perkalian angka rendah.
Begitu terus selama 4 hari dalam seminggu mulai senin sampai kamis. Siswa megerjakan perkalian sesuai menu yang mereka ambil. Beberapa minggu pertama masih banyak terdapat kesalahan pada jawaban siswa, namun lambat laun siswa semakin lancar menjawabnya.
Setelah kurang lebih satu semester berjalan siswa sudah semakin mahir menjawab soal yang ada pada stik sarapannya. Mereka juga merasa senang karena mereka dapat melihat kemajuan perkembangan penguasaan perkaliannya dengan melihat portofolio hasil jawaban mereka yang dikumpulkan dalam map tugas masing-masing siswa.
Karena diulang setiap hari dan secara terus menerus serta dengan metode yang menarik sehingga siswa tidak merasa sedang diminta untuk menghafal. Menurut salah seorang siswa dengan metode ini kami tidak seperti sedang diminta menghafal perkalian.
“Karena dikerjakan setiap hari jadi rasanya seperti kebiasaan saja, padahal kami sedang menghafal tapi rasa sarapan,“ kata Satria siswa kelas 5 SDN 08 Teluk Merbau.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait