get app
inews
Aa Text
Read Next : Kades Kelumpang Jadi Buronan Kasus Korupsi Dana Desa

9 Ternak Warga Inhil Diterkam Harimau, BBKSDA Pasang Kandang Jebakan

Senin, 02 Juni 2025 | 21:46 WIB
header img
Kambing Warga Diterkam Harimau (ist)

PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id – Konflik antara manusia dan satwa liar kembali terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Seekor Harimau Sumatera (HS) dilaporkan menerkam sejumlah ternak warga di berbagai lokasi, menyebabkan keresahan di tengah masyarakat.

Berdasarkan laporan yang diterima Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, tercatat delapan ekor kambing dan satu anak sapi milik warga menjadi korban dalam kurun waktu Maret hingga Mei 2025.

"Laporan ke kita ada delapan kambing dan satu ekor anak sapi yang dimangsa harimau. Ini terjadi dari Maret hingga akhir Mei," kata Ade Kurniadi Karim, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BBKSDA Riau, kepada iNewsPekanbaru.i, Senin (2/6/2025).


Menurut Ade, serangan harimau tidak hanya terjadi di satu lokasi, melainkan menyebar di beberapa desa yang berada di dua kecamatan: Pelangiran dan Teluk Belengkong.

Berikut lokasi serangan yang telah teridentifikasi:

Anak sapi diterkam di Desa Baung Rejo, Kecamatan Pelangiran

Kambing dimangsa di Desa Pinang Jaya, Kecamatan Pelangiran

Serangan kambing terjadi di Desa Beringin Mulya, Kecamatan Teluk Belengkong

Harimau menerobos kandang kambing di Desa Tegal Rejo

Kambing diserang di Desa Griya Mukti Jaya, Kecamatan Teluk Belengkong

"Warga di wilayah tersebut mengaku resah, terutama karena beberapa serangan terjadi di dekat pemukiman," imbuh Ade.

Gunakan Kambing Hidup Sebagai Umpan
Menindaklanjuti laporan tersebut, BBKSDA Riau bergerak cepat melakukan mitigasi. Tim konservasi bersama aparat desa dan warga memasang box trap atau kandang jebakan di Desa Griya Mukti Jaya, lokasi terakhir yang terdampak.

Box trap dipasang di area dekat kejadian terakhir. Untuk memikat harimau, tim menggunakan seekor kambing berukuran sedang milik warga sebagai umpan. Kambing itu ditempatkan di dalam kandang tambahan yang dirakit dari kayu bulat dan papan.

"Box trap kami modifikasi karena ukurannya tidak cukup jika umpan diletakkan di dalamnya. Kandang tambahan diperlukan agar harimau tetap tertarik mendekat," jelas salah satu anggota tim.

Selain itu, tim juga memasang kamera trap di sekitar box trap untuk memantau pergerakan harimau secara visual.

Pemasangan kandang selesai sekitar pukul 12.30 WIB, dan saat ini tim kembali ke mess untuk memantau hasil kamera serta bersiap jika diperlukan tindakan lanjutan.

BBKSDA Riau mengimbau warga untuk tetap waspada, tidak beraktivitas sendirian di kebun atau kawasan hutan, serta segera melapor kepada pihak berwenang jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau.

Editor : Banda Haruddin Tanjung

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut