get app
inews
Aa Text
Read Next : Beruang Muncul Komplek Pemda Rohul, Begini Penampakannya

Kasihan! Beruang Terjerat Hingga Kaki Puntung di Suaka Margasatwa, Pemburu Berusaha Membunuh

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:39 WIB
header img
Beruang Madu (Ist)

PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id - Aktivitas oembnuhan satwa dilindungi terus terjadi di Riau. Kali ini aktivitas pemburuan dialami satwa beruang. Hewan liar ini ditemukan terjerat di Kawasan Suaka Marga Satwa Bukit Rimbang Bukit Baling, Riau.

Akibatnya, satwa penyuka madu ini mengalami luka yang cukup parah. Bahkan para pemburu berusaha membunuhnya. Kini tim gabungan sudah menyelamatkan satla liar itu. Namun akibat perbuatan pemburu beruang jantan mengalami luka cukup parah dan kakinya pun punting.


"Tim kita menerima laporan dari pihak WWF (organisasi pencinta satwa dunia), melihat kejadian satwa beruang madu (Helarcticos malayanus) sedang terjerat pada 6 Maret. Tim langsung bergerak menuju ke lokasi tersebut dan melihat kondisi beruang yang sudah sedikit melemah dengan kondisi terjerat," kata Kepala Balai Besar KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Riau, Genman Suhefti Hasibuan Selasa (10/3/2025).

'Kondisi fisik pada tubuh beruang menunjukkan ada bekas luka baru yang diduga dilakukan oleh para oknum masyarakat yang mencoba mengeksekusi satwa tersebut dengan tombak, namun pelaku tidak di temukan saat tim sudah masuk dan berada di lokasi," sambungnya. 

Untuk menjaga keselamatan satwa,dimana kemungkinan pemburu masih di lokasi, tim memutuskan untuk berjaga di sekitar lokasi sembari menunggu kedatangan tim medis dari Pekanbaru yang membawa obat dan perlengkapan medis, tandu dan kandang besi untuk evakuasi dan penanganan satwa.

Dia menjelaskan setelah itu tim membawa beruang itu ke lokasi ke tempat yang aman untuk perawatan selama beberapa hari. Setelah kondisinya beragsur embaik, tim memutuskan untuk melepasliarkan Kembali satwa malang itu.

"Berdasarkan hasil observasi fisik pada satwa pasca evakuasi dan pengobatan, tim memutuskan untuk melepaskan satwa beruang tersebut di lokasi habitat lainnya yang jauh dari lokasi awal untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi negative dengan manusia. Hal ini karena lokasi awal itu, dekat dengan pemukiman dan kebun warga," katanya.
 

Editor : Banda Haruddin Tanjung

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut