Babak Kedua: Peluang Emas yang Tersia, Kemenangan yang Datang
Memasuki babak kedua, Caretaker Pelatih PSPS, Ibnu Grahan, segera melakukan rotasi untuk mempertajam serangan. Ia memasukkan Jimmy Aronggear dan Syamsul Rifai menggantikan Irsan Lestaluhu dan Nugroho Santoso. Sriwijaya FC juga merespons dengan memasukkan Al Muzammi dan Zico.
Perubahan ini awalnya tidak menghasilkan dampak signifikan; bahkan, 10 menit awal babak kedua berjalan minim peluang berbahaya. Ibnu Grahan kemudian kembali melakukan pergantian kunci pada menit ke-62 dengan memasukkan Reyhan Firdaus menggantikan Ilham Fathoni.
Drama terjadi di menit-menit akhir. Pada menit ke-84, PSPS mendapat hadiah penalti setelah Asir Asiz dijatuhkan di kotak terlarang. Sayangnya, Christian Santos yang maju sebagai algojo gagal menunaikan tugasnya. Tembakannya yang mengarah ke kanan gawang dengan mudah dimentahkan oleh Kiper Sriwijaya FC, Zaenuri.
Meskipun peluang emas sirna, semangat PSPS tidak padam. Hanya berselang beberapa saat, sebuah skema serangan cepat kembali dibangun. Asir Asiz menerima umpan panjang, lalu melepaskan umpan silang akurat ke mulut gawang. Bola tersebut langsung disambar oleh Reyhan Firdaus yang tak terkawal, merobek jala Sriwijaya FC dan mengubah skor menjadi 1-0 di menit ke-89.
Dengan tambahan waktu hingga tujuh menit, Sriwijaya FC berupaya keras menyamakan kedudukan, namun pertahanan PSPS tampil disiplin. Skor 1-0 pun bertahan hingga peluit panjang berbunyi, memastikan kemenangan perdana bagi PSPS Pekanbaru.
Kemenangan ini membawa PSPS keluar dari zona degradasi Grup A, naik ke posisi ke-8 dengan total 5 poin, menggeser Persiraja. Sementara itu, Sriwijaya FC masih terdampar di dasar klasemen dengan 1 poin.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait