iNewsPekanbaru.id - Israel telah melancarkan serangan udara ke Iran sebagai respons terhadap serangan dari Teheran, Iran beberapa waktu lalu . Menurut laporan, ini merupakan bagian dari persaingan berkepanjangan antara kedua negara. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menargetkan lokasi militer, termasuk fasilitas produksi rudal Iran. Akibat serangan ini, dilaporkan ada satu warga sipil dan empat tentara Iran yang tewas.
Serangan tersebut dilakukan dalam beberapa gelombang selama tiga jam, melibatkan jet tempur dan drone. Gedung Putih menyebutnya sebagai "latihan membela diri", menekankan bahwa serangan itu tidak merusak infrastruktur minyak atau fasilitas nuklir Iran. Namun, BBC Verify melaporkan kerusakan pada pangkalan kementerian pertahanan di timur Teheran dan pangkalan pertahanan udara di selatan.
Di tengah situasi ini, Israel masih membagi fokusnya antara Gaza dan Lebanon, sehingga invasi langsung ke Iran tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat. Meskipun ada dukungan potensial dari AS, risiko yang tinggi dan jarak yang jauh menjadi pertimbangan utama bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia menyatakan bahwa Israel telah merusak kemampuan pertahanan Iran dan mengingatkan bahwa setiap serangan terhadap Israel akan dibalas.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, menyarankan agar serangan tersebut tidak dianggap remeh. Tanggapan internasional bervariasi, dengan sekutu Barat mendukung tindakan Israel, sementara banyak negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi dan Mesir, mengutuk serangan tersebut sebagai ancaman terhadap stabilitas kawasan.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait