Dikatakannya, dengan kerja sama dalam melaksanakan tugas, target dalam melaksanakan tugas bisa diwujudkan. Misalnya, penanganan penyelenggaraan ketentraman ketertiban umum.
"Saat ini kan isunya sedang marak aksi geng motor dan begal di Kota Pekanbaru. Dengan kolaborasi antara kedua belah pihak, maka bagaimana kita mengamankan wilayah yang rawan dengan geng motor dan begal, dan tentunya ini nantikan dibantu juga oleh TNI/Polri, artinya kita bersama-sama," ungkapnya.
Selain itu, Zulfahmi berujar, berkaitan dengan penanganan sampah, Satpol PP Kota Pekanbaru memiliki keterbatasan personel. Untuk itu pihaknya juga meminta bantuan dari Provinsi dalam pengawasan terkait dengan tempat pembuangan sampah yang ilegal. Hal tersebut kedepan yang akan dilakukan bersama.
"Kemudian juga soal proses tindak pidana ringan (Tipiring. Soal penegakan perda Tipiring ini, kan punya penyidik PNS, mereka bisa membantu dalam proses penyidikan atau segala macam, nah kita pelaksananya," ujarnya.
Kemudian selain itu, Zulfahmi juga mengatakan ke depan akan ada Pemilu 2024. Jadi ini menjadi agenda pembahasan juga untuk bagaimana keduanya bisa mendukung kelancaran tahapan-tahapan pemilu menuju 2024. Sehingga yang diinginkan oleh pemerintah yaitu pelaksanaan pemilu bisa berjalan lancar.
"Dari semua yang kita sampaikan, Alhamdulillah pihak Satpol PP Riau menyambut baik dan mereka siap untuk berkolaborasi. Intinya kalau kita butuh bantuan mereka, mereka siap untuk mengerahkan personel atau apa yang dibutuhkan. Begitu juga sebaliknya, jika Satpol PP Riau membutuhkan bantuan Satpol PP Kota, maka kita siap untuk menbantu," tandasnya.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait