get app
inews
Aa Text
Read Next : Induknya Hilang,  Anak Gajah di Riau Akhirnya Mati

Kasihan, Anak Gajah di Taman Nasional di Riau Terjerat

Jum'at, 12 Desember 2025 | 16:34 WIB
header img
Gajah di Taman Nasional Teso Nilo Terkena Jerat (foto ist)

PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id, – Alam kembali menjerit! Seekor Anak Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang menjadi harapan kelangsungan hidup spesies kritis ini, terkena jerat mematikan di Kantong Tesso Tenggara Taman Nasional Tesso Nilo Riau. Kejadian ini tentunya mengancam populasi gajah liar di Riau.

Laporan darurat diterima melalui call center Balai Besar KSDA Riau pada Senin, 1 Desember 2025. Kabar pilu menyebutkan ada seekor anak gajah liar yang terluka parah di kaki kanan dan menyedihkan, tertinggal sendirian dari rombongannya di areal konsesi salah satu PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan).

Menanggapi laporan yang menyangkut nyawa satwa dilindungi, Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, segera mengerahkan Tim Rescue Wildlife Unit (WRU) terbaik, yang terdiri dari dokter hewan berpengalaman dan mahout yang berani, untuk operasi penyelamatan dan pengobatan yang harus dilakukan secepat kilat.


"Begitu laporan masuk, kami langsung menurunkan tim tanpa menunda. Nyawa anak gajah ini adalah prioritas. Sesampainya di lokasi, Tim BBKSDA Riau bersama mitra bergerak cepat mencari keberadaan anak gajah yang terpisah dan terluka itu," Kepala BBKSDA (Balai Besar Konservasi umber Daya Alam) Riau, Supartono, Jumat (12/112/2025)

Tidak lama kemudian, di tengah ketegangan dan bahaya, tim menemukan korban. Anak gajah malang itu, berjenis kelamin betina, diperkirakan berumur 2 tahun dengan berat sekitar 400 kg dan tinggi 178 cm, ditemukan dalam kondisi kaki kanan yang terluka.

Setelah berhasil dilakukan pembiusan dengan teknik yang sangat hati-hati, Tim Medis segera melakukan pemeriksaan dan menemukan akar masalahnya: jerat tali nilon yang melilit dan melukai kaki kanan depan anak gajah tersebut.

Tindakan Medis: Tim memberikan terapi cairan intensif untuk mencegah dehidrasi, vitamin supportif, serta serangkaian obat esensial, termasuk antibiotik untuk melawan infeksi sekunder, dan anti-radang serta anti-inflamasi untuk meredakan peradangan parah. Penanganan luka terbuka pada kaki depan dilakukan dengan teliti.

Setelah operasi medis yang berlangsung selama tiga (3) jam penuh dengan harapan besar, anak gajah liar tersebut dilepaskan kembali ke lokasi semula. Harapannya adalah ia dapat segera bergabung kembali dengan kelompoknya, yang diperkirakan berjumlah 30 individu di Kantong Tesso Tenggara.

"Selama pemeriksaan, tim kami selalu siaga penuh karena kelompok gajah liar hanya berjarak sekitar 1 kilometer. Setiap detik adalah pertaruhan," ujar Supartono.

Kepala BBKSDA Riau menambahkan, monitoring intensif dilakukan selama beberapa hari menggunakan drone dan pemantauan pergerakan di lapangan. Akhirnya, kabar melegakan tiba: Anak gajah kecil itu telah berhasil bergabung kembali dengan rombongannya!

Supartono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim yang telah bekerja keras dengan hasil maksimal, serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pengobatan anak gajah liar tersebut. "Ini adalah kemenangan kita bersama dalam menjaga harta karun alam Riau," tutupnya

Editor : Banda Haruddin Tanjung

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut