Menu Basi dan Dikabarkan Berbelatung di Bengkalis, Gubernur Evaluasi Program MBG

PEKANBARU,iNewsPekanbaru.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bengkalis , Riau belakangan menuai sorotan tajam setelah sejumlah wali murid mengeluhkan menu yang dibagikan pada Senin, 29 September 2025, dalam kondisi basi dan tidak layak konsumsi. Bahkan, laporan yang lebih mengkhawatirkan menyebutkan adanya belatung di dalam makanan tersebut.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, membenarkan telah menerima laporan mengenai insiden yang terjadi di SD Negeri 4 Bengkalis dan juga di beberapa lokasi lain.
“Iya, saya sudah dengar kabarnya. Banyak hal serupa juga terjadi di daerah-daerah,” ujar Wahid, Rabu, 1 Oktober 2025 kepada wartawan
Wahid menegaskan tidak akan membiarkan persoalan ini berlarut-larut. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau secara rutin, bahkan bergilir setiap minggunya, melakukan pemeriksaan langsung ke sekolah-sekolah untuk memastikan program nasional ini berjalan baik.
Selain itu, evaluasi juga difokuskan pada Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG)—lokasi penyiapan makanan MBG. Menurut Wahid, beberapa SPPG mengalami kelebihan kapasitas produksi, yang menjadi pemicu kesalahan fatal dalam penyiapan.
“Saya lihat ada yang menampung 3.000 lebih porsi di satu dapur, sehingga butuh banyak waktu untuk menyiapkan. Kadang-kadang mereka masak jam 7 pagi, masih panas-panas, langsung ditutup, itu yang menjadikan makanan itu basi,” jelas Wahid, mengidentifikasi masalah penanganan makanan yang berpotensi menyebabkan pembusukan.
Gubernur Wahid menekankan pentingnya menjaga citra program MBG yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto. Ia tidak ingin kejadian ini mencederai atau menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua.
"Segera kita evaluasi ini, jangan sampai program Presiden Prabowo ini malah menjadi ketakutan bagi para orang tua. Setiap persoalan menjadi catatan bagi kita, akan segera kita evaluasi," tegasnya.
Laporan yang diterima menyebutkan bahwa menu yang diterima anak-anak di SD Negeri 4 Bengkalis berupa kuah sate, sayur toge, kacang panjang, dan semangka.
“Anak saya bilang makanan yang dibagikan bau. Semangkanya pun banyak yang busuk,” kata seorang wali murid SD Negeri 4 Bengkalis.
Keluhan yang lebih serius datang dari MTS Negeri Bengkalis. Seorang wali murid mengungkapkan bahwa satu kelas di sekolah tersebut menerima menu yang berbelatung. “Hanya satu kelas yang menemukan berbelatung. Sepakat satu kelas tidak memakan,” ujarnya.
Para orang tua murid berharap pihak sekolah bersikap lebih transparan dan mengambil tindakan pencegahan. Mereka mengusulkan agar kepala sekolah atau guru mencoba terlebih dahulu makanan MBG sebelum dibagikan kepada siswa, memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi anak-anak benar-benar layak.
Editor : Banda Haruddin Tanjung