Polemik Bonus Atlet dan Pelatih PON 2024, Gubernur Riau Setujui Penambahan Dana

PEKANBARU, iNewsPekanbaru.id – Polemik mengenai bonus atlet dan pelatih Riau untuk ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 akhirnya menemukan titik terang. Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid, telah menyetujui penambahan bonus sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait bonus atlet dan pelatih.
Sekretaris Umum KONI Riau, Edi Satria, mengungkapkan rasa syukurnya dan berharap seluruh atlet serta pelatih Riau di PON 2024 dapat menerima solusi yang diputuskan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ini.
“Pembayaran bonus atlet akan dibayarkan pada tahun ini, dan sisanya dianggarkan di tahun 2026. Artinya Gubri Abdul Wahid merespons permintaan dari atlet dan pelatih PON 2024 Riau. Besaran bonus sesuai dengan Pergub,” kata Edi Satria setelah pertemuan dengan KONI Riau dan perwakilan atlet serta pelatih Sabtu (19/7)pada wartawan.
Edi menambahkan bahwa keputusan ini diharapkan dapat kembali membangkitkan semangat atlet dan pelatih Riau. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur Riau Abdul Wahid. Tahap awal kami berharap segera dicairkan dalam waktu dekat ini,” ucapnya.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Riau, Erisman Yahya, menjelaskan bahwa Gubri Abdul Wahid menyetujui penambahan sisa bonus atlet dan pelatih PON Riau pada APBD tahun 2026 mendatang. Sementara itu, untuk tahap awal, bonus akan dibayarkan sesuai dengan anggaran yang tersedia di APBD 2025 sebesar Rp25 miliar. Anggaran ini mencakup bonus untuk atlet PON, NPC, Paralimpik, dan Pra Popnas 2024.
“Alhamdulillah Pak Gubernur Abdul Wahid menyetujui penambahan bonus atlet PON Riau sesuai dengan Pergub. Kami sudah menyampaikan bonus atlet kepada Gubernur, pembayaran dibayarkan tahun ini, dari anggaran yang ada sebesar Rp25 miliar, dan sisanya akan ditanggulangi tahun depan dari total Rp42 miliar yang ada di Pergub,” kata Erisman Yahya.
Erisman menerangkan bahwa kekhawatiran yang selama ini dirasakan oleh atlet dan pelatih kini sudah teratasi. Ia menyebut bahwa Gubri Abdul Wahid sebelumnya hanya menjalankan APBD 2025 yang telah disahkan pada tahun 2024. Namun, Gubri telah mempelajari dan mencarikan solusi untuk menghormati perjuangan atlet dan pelatih yang telah mengharumkan nama Riau.
“Kami berharap atlet dan pelatih PON mau menerima setelah dicarikan solusi oleh Gubernur. Intinya kita menjaga kondusifitas agar segala sesuatu sesuai dengan harapan. Tadi Pak Sekda dan BPKAD juga sudah menyetujui untuk pembayaran bonus. Jadi bisa mengobati dari kekhawatiran pelatih dan atlet, kalau ini bisa diterima bonus yang tersedia saat ini bisa segera dicairkan,” kata Erisman.
Sebelumnya, polemik bonus atlet bermula ketika Dispora pada tahun 2024 mengusulkan anggaran sebesar Rp80 miliar untuk bonus atlet PON, Peparnas, NPC, Paralimpik, dan Pra POPNAS yang meraih medali. Namun, saat pembahasan APBD 2025, anggaran bonus diakomodasi menjadi Rp40 miliar. Menjelang pengesahan, APBD Riau mengalami penurunan drastis, dari Rp11,02 triliun pada 2024 menjadi Rp9,2 triliun pada 2025.
Karena kondisi keuangan Pemprov Riau yang memburuk, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), yang diketuai oleh Pj. Sekda Riau waktu itu, Taufiq OH, terpaksa memangkas lagi bonus untuk atlet menjadi Rp25 miliar.
"Pak Pj. Sekda bilang waktu itu, terima saja itu dulu. Nanti kalau keuangan memungkinkan untuk menambah, nanti kami tambah," sebut Erisman.
Setelah memasuki tahun 2025, Dispora Riau menyurati Ketua TAPD Riau, Taufiq, untuk meminta penambahan bonus atlet, dan surat tersebut masih ada. Kini, dengan persetujuan Gubernur Abdul Wahid, para atlet dan pelatih bisa sedikit bernapas lega.
Editor : Banda Haruddin Tanjung