iNewsPekanbaru.id - Pemulihan ekosistem gambut dan mangrove, tidak hanya memulihkan kondisi lingkungan namun bagaimana meningkatkan awareness atau kesadaran masyarakat khususnya generasi muda untuk menjaga, memelihara dan memanfaatkan gambut maupun mangrove secara berkelanjutan.
Upaya dalam meningkatkan kesadaran generasi muda, salah satunya dengan memberikan edukasi melalui pendidikan lingkungan hidup. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar Launching Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove tingkat SMA di Provinsi Riau.
Provinsi Riau, berkomitmen dalam pengendalian dampak perubahan iklim. Komitmen ini diwujudkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2021 - 2023 dengan mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan atau yang sering disebut Riau Hijau. Guna mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, maka dilakukan integrasi pendidikan lingkungan gambut dan mangrove untuk membangun kesadaran dan pemahaman generasi muda melalui pendidikan formal dalam bentuk penerapan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), tema gaya hidup berkelanjutan tematik gambut dan mangrove pada Kurikulum merdeka.
“Kami mendapatkan apresiasi dari BRGM, launching pertama yang berkaitan muatan lokal kurikulum gambut dan mangrove berada di provinsi Riau. Kami mengucapkan terima kasih kepada BRGM atas kepercayaan BRGM kepada provinsi Riau, semoga kita bersama dapat melaksanakannya dengan baik. Saya juga berharap kepada Dinas Pendidikan agar bisa disosialisasikan kepada seluruh dinas pendidikan yang ada di Riau. Sehingga pembelajaran ini tidak hanya anak – anak tingkat SMA, namun mulai dari SD, SMP mereka juga bisa belajar berkaitan dengan restorasi gambut dan mangrove,” ucap Syamsuar Rabu (1/11/2023).
Syamsuar menambahkan, melalui implementasi kurikulum ini menjadi langkah strategis dalam rangka penyadartahuan untuk menjaga dan melestarikan ekosistem gambut dan mangrove agar lahan gambut dan mangrove terjaga, masyarakat sejahtera. Dalam kesempatan ini Syamsuar juga mengajak seluruh pihak dapat bersinergi dalam membangun nilai budaya, kreatifitas generasi muda untuk peduli gambut dan mangrove.
BRGM mendukung implementasi muatan lokal gambut dan mangrove kedalam pembelajaran kurikulum merdeka. Bentuk projek dipilih untuk mengelaborasi materi gambut dan mangrove dengan beberapa kelebihan, yaitu memiliki waktu pembelajaran yang lebih fleksibel, tema yang dapat diangkat berdasarkan kearifan lokal, serta penilaian yang berfokus pada perubahan sikap atau karakter, salah satunya peduli lingkungan. Upaya ini menjadi salah satu langkah dalam menyebarluaskan semangat untuk melestarikan lingkungan khususnya gambut dan mangrove di Provinsi Riau.
Penerapan kurikulum muatan lokal ini diharapkan dapat berjalan sukses dan Provinsi Riau dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan kegiatan pengelolaan gambut dan berkelanjutan, sehingga dapat memanfaatkan ilmu yang telah disusun oleh BRGM berdasarkan kegiatannya di lapangan.
“Pengembangan kurikulum muatan lokal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan membentuk karakter peduli ekosistem gambut dan mangrove peserta didik. Kurikulum muatan lokal ini dapat diimplementasikan di semua SMA se-Provinsi Riau sejalan dengan telah diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 7417/X/2023 tentang Penerapan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tematik Gambut dan Mangrove pada Satuan Pendidikan Menengah di Provinsi Riau,” ujar Deputi bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan, Tris Raditian.
Editor : Banda Haruddin Tanjung