Penggunaan Wheel Of Name Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Tampil di Depan Kelas

DUMAI, iNewsPekanbaru.id - Banyak siswa sangat sulit untuk diminta tampil di depan kelas, baik untuk menjawab pertanyaan maupun hanya sekedar menampilkan hasil kerjanya sendiri.  Walaupun berbagai motivasi telah berikan sebagai guru sudah  banyak baik secara lisan maupun dengan contoh, namun masih sangat sulit untuk mengajak siswa secara sukarela untuk mau tampil di depan kelas.

Sekolah Dasar (SD) Negeri 006 Bangsal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai memiliki terobosan untuk anak didiknya. SD Negeri 006 Bangsal Aceh merupakan sekolah mitra Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) Tanoto Foundation.
 
"Di sini saya mencoba menggunakan sebuah aplikasi yang yaitu Wheel Of Name, yaitu aplikasi yang ada di website , yang dapat kita gunakan dengan menggunakan jaringan internet. Di sini kita dapat menggunakan aplikasi ini baik untuk kuis maupun meminta siswa ke depan kelas," kata Asma Nelsy, S.Pd yang sudah menjadi guru Fasda sejak tahun 2018 itu.

Diterangkannya, bahwa selama ini siswanya di kelas 6 takut untuk tampil di depan kelas. Karena itulah pihak sekolah bersama Program PINTAR Tanoto Foundation mencari terobosan untuk siswa.    

"Saat saya menggunakan aplikasi ini di depan kelas siswa -siswa saya yang biasanya tidak ke mau depan, kini sudah mau tampil dan menjadi pemberani di depan kelas. Aplikasi ini sangat membantu kita sebagai guru dalam menagajak sisw auntuk aktif baik secara individu, kelompok, maupun klasikal," imbuhnya.

Diuraikannya, untuk penggunaan aplikasi ini Asma sering menggunaknnya untuk kuis dan meminta siswa ke depan untuk menjawab soal-soal dan melakukan aktivitas pembelajaran yang biasanya guru sangat sulit unutk meminta mereka secara sukarela untuk mau tampil ke depan kelas.
    
"Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan tidak memerkukan data yang besar dan tidak membutuhakan pengunduhan apliksai karena dia berbasis web. Jadi kita dapat dengan leluasa menggunakannya asal kita mau," urainya. 

Setelah sering menggunakn Whell of Name ini sekarang anak didiknya lebih percaya diri unutk tampil ke depan kelas.

"Sekarang siswa sudah percaya diri untuk tampil baik saat menggunakan Wheel Of Name atau tidak menggunaknnya. Jadi boleh dikatakan bahwa Whell of Name ini merupakan pemicu bagi siswa saya untuk mau tampil ke depan kelas dengan percaya diri tanpa ada unsur paksaan ataupun saling tunjuk antar rekan-rekannya," imbuhnya.

Diterangkannya bahwa sampai saat ini dirinya masih sering menggunakan Whell of Name ini untuk memberikan kuis sederhana pengisi waktu kosong saat materi mengajar sudah selesai dan untuk menghindari siswa-siswa  dari hanya bermain tanpa ada kegiatan  berarti di dalam kelas.

"Aplikasi ini bisa dimanfaatkan sebagai media untuk kuis maupun melatih keberanian siswa untuk percaya diri maju ke depan kelas. Dengan aplikasi ini kita bisa menampilkan gambar, teks maupun rumus-rumus,"imbuhnya.

Penggunaan  Wheel of Name ini mendapat reaksi posotif dari para siswa "Dengan menggunakan wheel of name ini kami jadi tidak bisa lagi tolak menolak untuk ke depan,"kata Cahyo salah satu siswa.

Sedangkan menurut Yumna aplikasi itu mempunyai tantangan tersendiri. "Dengan Wheel of Name ini kami dapat secara bergiliran memilih teman yang akan menjawab pertanyaan tanpa ada rasa takut atau segan,"ucap Yunma siswa lainnya.

District Coordinator Kota Dumai, Theo E Lubis mengatakan bahwa Program PINTAR di Dumai di mulai sejak tahun 2018. Di Dumai ada 32 fasda untuk tingkat SD dan SMP sederajat.

"Program ini bekerjasama dengan Disdikbud Kota Dumai dan Kantor Kementerian Agama Kota Dumai. Salah satu bentuk program adalah school improvement yaitu peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah mitra melalui serangkaian pelatihan, pendampingan dan group learning," ucapnya.

Editor : Banda Haruddin Tanjung