Pekanbaru, iNewsPekanbaru.id - Keberhasilan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak ditentukan oleh besarnya rasa takut yang dibangun melalui kampanye, melainkan oleh dua faktor kunci: persepsi efikasi masyarakat (petani) dan kekuatan norma kelompok. Melalui pendekatan mixed methods dan eksperimen pesan komunikasi lingkungan pada petani Desa Makmur Peduli Alam (DMPA), penelitian menunjukkan bahwa partisipasi petani dalam pencegahan karhutla lebih dipengaruhi oleh keyakinan seberapa efektif dan dapat dilakukan tindakan pencegahan karhutla dan norma kelompok ketimbang rasa ancaman.
Temuan ini dipaparkan Trisia Megawati Kusuma Dewi dalam Sidang Terbuka Program Doktor Ilmu Lingkungan, Departemen Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia, Sabtu (22/11/2025).
Sidang dipimpin Prof. Dr. Nowo Martono, M.Si, dengan tim promotor terdiri dari Dr. Herdis Herdiansyah S.Fil.I., M.Hum, Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si, dan Prof. Dr. Drs. Antar Venus, M.A.Comm.
Bertindak sebagai penguji antara lain Prof. Dr. Donna Asteria, S.Sos., M.Hum, Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc, Dr. Ir. Soewarso, M.Si., IPU, Dr. I. Mahawan Karuniasa, M.M, serta Prof. Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait
