PEKANBARU,iNewsPekanbaru.id – Tragedi konflik manusia dan satwa liar di Riau memakan korban. Seorang bocah perempuan berusia 8 tahun bernama Citra, yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), kini menjalani operasi darurat setelah diserang dan ditendang gajah liar di kediamannya.
Insiden mengerikan ini terjadi pada Kamis dini hari (30/10/2025) sekitar pukul 05.00 WIB di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, saat keluarga korban sedang terlelap.
Ibu korban, Felmin Halawan, bercerita mencekamnya situasi saat rumah mereka diserang. "Saya dengar suara gajah di sebelah rumah. Saya bangunkan suami saya," ujar Felmin. Suaminya, Sardo Purba, melihat sedikitnya tiga ekor gajah sudah berada tepat di samping rumah, sementara kawanan lainnya masih banyak di belakang.
Dalam kondisi panik, Felmin dan Sardo segera membawa keempat anak mereka berlari keluar rumah untuk mencari perlindungan. Namun, saat dikejar gajah, keluarga ini tercerai-berai.
"Tiga ekor gajah mengejar kami, dan kami berserak. Kami sembunyi di balik pohon sawit. Setelah gajah pergi, baru kami tahu anak kedua kami, Citra, sudah terkapar di situ, ditendang gajah," cerita Felmin dengan pilu.
Citra ditemukan bersimbah darah di lokasi. Korban mengalami pendarahan serius di kepala akibat serangan gajah tersebut. Saat ini, Citra telah ditangani di Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru dan segera masuk ruang operasi.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono, membenarkan informasi serangan gajah ini. Pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan menyiapkan langkah-langkah penanganan satwa liar.
Supartono menggarisbawahi bahwa konflik manusia-satwa liar sudah sering terjadi. Ia menyebut penyebab utama tragedi ini adalah menyempitnya habitat gajah Sumatera, yang dipaksa keluar dari hutan karena lahannya beralih fungsi menjadi perkebunan dan permukiman warga.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait
