TELAVIV, iNewsPekanbaru - Serangan drone yang menargetkan rumah pribadi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Caesarea pada 19 Oktober. Menurut laporan media Israel, drone tersebut secara langsung menghantam jendela kamar tidur Netanyahu, menyebabkan kerusakan pada kediaman tersebut.
Pihak Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di rumah pimpinan negara zionis itu.
Penyiar publik Israel, KAN, melaporkan bahwa sensor militer Israel telah mengizinkan publikasi tentang insiden ini, dan gambar-gambar yang sebelumnya dilarang menunjukkan dampak dari serangan tersebut. Kerusakan dilaporkan terjadi di taman dan interior rumah setelah drone meledak.
Mohammad Afif, kepala kantor media Hizbullah, menyatakan bahwa serangan ini adalah bagian dari operasi yang lebih luas dan menegaskan tidak akan ada negosiasi selama pertempuran dengan Israel berlangsung. Meskipun demikian, kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa Perdana Menteri dan keluarganya tidak berada di lokasi saat serangan terjadi.
Menanggapi insiden ini, Netanyahu menyatakan, "Proksi Iran, yang hari ini berusaha membunuh saya dan istri saya, membuat kesalahan besar." Ia menegaskan bahwa serangan ini tidak akan menghalangi Israel dalam perjuangannya melawan musuh-musuhnya.
Serangan ini terjadi di tengah kampanye udara besar-besaran Israel di Lebanon, yang telah berlangsung sejak awal bulan ini sebagai respon terhadap eskalasi konflik yang telah menewaskan ribuan orang di kedua belah pihak. Hizbullah sebelumnya meluncurkan dua drone lain yang berhasil dicegat sebelum mencapai tujuan.
Konflik ini terus memanas, dan pengamatan situasi menunjukkan bahwa ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon, serta Gaza, masih jauh dari mereda.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait
