iNewsPekanbaru.id- Kapolda Riau Irjen M Iqbal mengadakan doa bersama untuk Pilkada damai di Riau Kamis (24/9/2024). Dalam doa itu tiga pasangan calon Gubernur Riau dan wakil Gubernur Riau yang sudha ditetapkan juga ikut hadir untuk doa bersama Pilkada damai.
Doa bersama ini dihadiri 3000 orang. Doa Pilkada damai di Riau terasa semakin istimewa atas hadirnya dai kondang Das'at Latif. Doa bersama ini digelar di Mapolda Riau.
Dalam doa bersama ini, tiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Riau yakni Abdul Wahid-SF Hariyanto, M Nasir-HM Wardana dan Syamsuar-Mawardi t hadir. Selain itu, para calon bupati-wakil bupati, walikota-wakil wali kota dalam doa bersama ini semua hadir.
Kapolda Riau Irjen M Iqbal mengatakan, untuk mewujudkan Pilkada damai, semua pihak harus duduk bersama dan bergandengan tangan agar menciptakan situasi kondusif.
"Sengaja kita undang seluruh pasangan calon gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota, tim pemenangan, partai pengusung, Forkopimda dan lain-lain untuk bermunajat kepada Allah agar selalu agar selalu dijaga kedamaian ya dan kondusif," ujarnya.
Kehadiran ustad Das'at Latif cukup menarik minat jemaah untuk hadir. Sebagai penceramah ustad Das'at Latif menyampaikan kepada para kontestan bagaimana memaknai arti menjadi seorang pemimpin.
"Kita berdoa dan menyampaikan serta mengetuk hati nurani calon pemimpin-pemimpin ini di Provinsi Riau. Kondusifnya Provinsi Riau adalah hal yang paling utama, permusuhan tidak ada karena besok sudah mulai kampanye," pungkasnya.
Sementara, ustad Das'at Latif menyampaikan, menjadi pemimpin merupakan suatu amanah yang perlu dijaga. Siapapun yang terpilih kedepannya harus menunaikan janjinya
"Gunakanlah jabatan pada jalan yang benar. Kita telah dibeli nikmat aman, nikmat alam. Maka jagalah amanah yang dititipkan Allah melalui rakyat ini," ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa Riau adalah daerah kaya. Untuk itu harus dikelola dengan baik oleh pemimpin yang baik. Dalam Islam itu pemimpin disebut Khalifah. Khalifah itu adalah pemimpin yang memikirkan rakyat.
"Untuk mengelola ini, maka pilihlah kepala daerah sesuai agama. Kalau memilih pemimpin ada kriteria yang jelas yakni, Fatonah atau cerdas. Kedua yakni tablig atau pandai menyampaikan kepada masyarakat. Kemudian siddik dan amanah, yakni dapat dipercaya, ini yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin," kata dia.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait