iNews.id Pekanbaru - Pihak DPRD Provinsi Riau sangat menyesalkan insiden yang menyebabkan insiden ledakan di PT Bumi Siak Pusoko (BSP) yang menelan korban jiwa. Pihak DPRD Riau segera melakukan pemanggilan kepada pihak perusahaan BUMD itu.
"Kita sangat sayangkan insiden kecelakaan kerja di PT BSP yang menyebabkan korban jiwa. Nyawa itu lebih penting dari pada investasi," ucap Anggota DPRD Riau Marwan Jumat (3/2/2023).
Dia mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya segera melakukan hearing terkait insiden itu. Pihak DPRD Riau Komisi V akan meminta jawaban kepada perusahaan terkait insiden yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Dia menegaskan bahwa saat dipanggil, pihak DPRD Riau meminta para pimpinan, penanggungjawab yang hadir. Jika nantinya yang datang bukan penentu keputusan, pihak Komisi V DPRD Riau akan menolaknya.
"Yang hadir nanti harus yang memiliki kebijakan dan pemilik keputusan para pimpinan PT BSP. Jika bukan kita akan menolak. Pihak PT BSP wajib hadir. Kita Komisi V adalah mitra mereka di DPRD Riau. Jika tidak hadir kita panggil untuk kedua kali tidak datang juga ketiga kali kita akan minta bantuan pihak kepolisian untuk menghadirkan mereka," imbuhnya.
Pihak DPRD Riau meminta keterangan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. Kemudian yang sudah dilakukan perusahaan terhadap keluarga korban termasuk hak hak yang wajib diterima.
Terkait kemungkinan akan melakukan pangsung terhadap ledakan di ladang minyak itu, Ridwan yang menyatakan tidak tertutup kemungkinan.
"Kalau kami sekarangkan bergerak lintas komisi. Kalau Pansuskan lisntas fraksi persetujuan dua pertiga anggota dewan dan ada inisiator. Kalau DPRD nanti perlu adanya Pansus dalam perkembangannya, ya dipansuskan. Jadi kearah Pansus sangat memungkinkan. Pansus nantinya bisa sampai menteri bahkan presiden," tukasnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho minta kasus tewasnya pekerja minyak di PT bBSP diusut tuntas. Pihak berwenang nantinya busa menjelaskan apa penyebab insiden tersebut.
"Kita sesalkan kenapa peristiwa itu bisa terjadi. Prosedur K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja seharusnya jadi syarat utama opersional. Di mana PT BSP adalah perusahaan tambang minyak yang cukup beresiko.K3 syarat utama operasional perusahaan tambang, apalagi tambang minyak. Tentu kita semua mempertanyakan ini. apakah ada SOP yang dilanggar, bila memang ada, tentunya ini sebuah kesalahan yang fatal,"ucap politisi dari Partai Demokrat tersebut.
Untuk itu dia meminta pihak berwenang untuk mengusut tuntas peristiwa kecelakaan kerja tersebut. Sementara pihak yang bertangungjawab juga harus diusut dan diberi sanksi.
"Sayajuga mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya pekerja pada peristiwa ledakan sumur yg dikelola oleh PT BSP. Kita berhadap peristiwa serupa tidak terulang lagi. Kemudian pihak berwenang untuk mengusut kasus ini sampai tuntas,"pintanya.
Dalam kecelakaan kerja di ladang minyak PT BSP pada 30 Januari 2023 di Bekasap 02 Desa Dayun Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak seorang pekerja tewas. Korban bernama Anton tewas setelah terjadi ledakan di pipa minyak. Sementara tiga temannya mengalami luka bakar.
Editor : Banda Haruddin Tanjung
Artikel Terkait